Senin 07 Sep 2015 00:36 WIB
Polemik DPR temui Trump

Tulisan Terbaru Imam Shamsi Ali Tentang Fadli Zon

Imam Shamsi Ali yang bermukim di New York.
Foto: Facebook
Imam Shamsi Ali yang bermukim di New York.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Shamsi Ali menuliskan uneg-unegnya tentang Fadli Zon yang menghadiri kampanye kandidat capres AS dari Partai Republik Donald Trump. Kritikannya terhadap wakil ketua DPR tersebut ternyata mendapat sambutan riuh dari berbagai kalangan. (Baca: Diancam Fadli Zon, Ini Jawaban Imam Shamsi Ali)

Pemimpin Masjid Al Hikmah, New York tersebut menulis artikel menyikapi fenomena tersebut. Berikut ulasannya:

Climate change: benar atau tidak ya?

Sekali lagi kehadiran ketua DPR RI dan rombongannya di acara konferensi pers kampanye Donald Trump telah menjadi pemberitaan dan perbincangan yang tidak saja hangat, tapi panas. Mungkin begitulah situasi dunia kita yang sedang dilanda "climate change".

Sesungguhnya karena "climate change" saya ingin memastikan jika efeknya memang ada. Salah satunya adalah "climate change" dari masa Orde Baru ke masa reformasi yang diwakili, salah satunya, oleh Bung Fadhli Zon.

Saya ingin menegaskan pertama kali kalau saya bukan politisi dan juga tidak punya kepentingan politik apa-apa. Saya hanya rakyat biasa yang, seperti banyak rakyat lainnya, punya kepedulian. Kepedulian kepada bangsa dan negara. Seorang anak bangsa yang telah lama menetap di luar negeri tapi tetap cinta dan ingin melihat bangsa dan negaranya hebat, sehebat bangsa-bangsa lain, termasuk Amerika.

Climate change menjadi salah satu motivasi saya. Kita pernah terkungkung dalam satu "climate" yang menggerahkan. Penguasa negara ingin membangun keseragaman atas nama stabilitas. Banyak yang gerah, marah dan menginginkan segera kehadiran climate yang baru. Yaitu climate yang membuka kanal-kanal kebebasan agar angin segar dapat memberikan hidup baru.

Kini kanal-kanal itu sudah terbuka. Yang menjadi masalah kemudian apakah kanal ini akan mengalirkan air bersih atau justeru air najis dan kotor? Pertanayaan yang tentu perlu dijawab oleh para so called "actor" di lapangan.

Ketika saya menuliskan tentang ketua dan wakil ketua DPR beserta rombongan hadir dalam acara konferensi pers kampanye Donald Trump, ternyata kanal-kanal kebebasan kembali teruji. Tujuan utama dan pertama saya adalah mengingatkan pejabat publik jika apa yang dilakukan itu tidak benar dan tidak menguntungkan bangsa dan negara di satu sisi. Di sisi lain tidak menguntungkan kami komunitas Muslim di Amerika Serikat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement