Senin 07 Sep 2015 08:25 WIB

Suu Kyi Imbau Pemberontak tak Buru-Buru Sepakati Perjanjian

Rep: Gita Amanda/ Red: Esthi Maharani
Aung San Suu Kyi
Foto: AP
Aung San Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID, HOPONE -- Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi pada akhir pekan lalu mengimbau kelompok pemberontak etnis Myanmar untuk tak terburu-buru mencapai kesepakatan dalam negosiasi dengan pemerintah. Ia meminta kelompok mengkaji secara perlahan kesepakatan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas jangka panjang.

Komentar Suu Kyi datang menjelang pertemuan antara Presiden Myanmar Thein Sein dan kelompok pemberontak di ibukota pada Rabu (10/9) mendatang. Mereka berencana membahas kembali proposal draf gencatan senjata.

Meraih kesepakatan dengan kelompok pemberontak dinilai akan menjadi kemenangan politik bagi Thein Sein. Langkah tersebut dapat meningkatkan kesempatan Partai Uni Solidaritas dan Pembangunan memenangkan pemilihan umum pada 8 November.

Sejauh ini kelompok etnis bersenjata menolak draf perjanjian yang telah dinegosiasikan selama hampir dua tahun. Mereka mengatakan, pemerintah harus mengamandemen konstitusi untuk memberikan otonomi lebih pada etnis minoritas.

"Jika perjanjian gencatan senjata merupakan kesepakatan nyata untuk menghentikan pertempuran, saya harap secepatnya tercapai. Tapi itu harus nyata dan benar," kata Suu Kyi dalam sebuah pidato di kota Hopone.

Suu Kyi juga mengatakan semua kelompok pemberontak harus dimasukkan dalam kesepakatan mengakhiri permusuhan antara tentara Myanmar dan faksi yang mengangkat senjata sejak kemerdekaan tahun 1948.

"Yang paling penting adalah kesepakatan gencatan senjata jangka panjang. Tak ada pertempuran lagi pada hari-hari setelah penandatanganan perjanjian," ungkap Suu Kyi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement