Senin 07 Sep 2015 09:19 WIB

Asap Kembali Gagalkan Penerbangan di Riau

Deretan kereta dorong tidak terpakai karena aktivitas penerbangan yang terhenti di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, Kamis (3/9).
Foto: Antara/FB Anggoro
Deretan kereta dorong tidak terpakai karena aktivitas penerbangan yang terhenti di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, Kamis (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kabut asap kebakaran lahan dan hutan kembali mengganggu penerbangan di Riau. Asap membuat jarak pandang turun drastis tinggal menyisakan sekitar 200 meter di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Senin (7/9).

"Mestinya Garuda Indonesia dan Lion Air tujuan Jakarta sudah terbang. Namun kedua pesawat masih terparkir akibat jarak pandang sangat tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan," kata General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru Dani Indra.

Sementara itu, ia mengatakan hingga pagi ini seharusnya ini ada enam penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru Air Asia tujuan Bandung, Garuda Indonesia dan Lion Air tujuan Jakarta. Namun, kabut asap yang terjadi sejak pekan lalu telah membuat sejumlah maskapai melakukan kebijakan seperti melakukan penyesuaian ulang jadwal penerbangan.

"Seperti yang dilakukan Air Asia. Maskapai tersebut melakukan "re-timing" (pengubahan jadwal) dari pagi menjadi siang," ujarnya.

Sementara Citilink melakukan pembatalan seluruh penerbangan dari dan menujuk Pekanbaru sejak 5 September hingga 7 September ini. Dengan kondisi cuaca buruk yang sulit diprediksi seperti ini, Dani meminta masyarakat untuk sabar dan memahami gangguan penerbangan akibat kabut asap yang terjadi. "Dengan kondisi seperti ini tingkat pembatalan sangat tinggi. Kita harap masyarakat sabar dan mengerti," ujarnya.

Bandara SSK II Pekanbaru terus mengalami gangguan akibat kabut asap sejak 2 September 2015 lalu. Bahkan pada Jumat (4/9) sebanyak 52 penerbangan mengalami pembatalan akibat kabut asap yang tidak kunjung membaik. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di Kabupaten Pelalawan hanya berkisar 50 meter akibat kabut kasap yang menyelmuti sebagian wilayah Riau sejak dua pekan terakhir terus memburuk.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement