Senin 07 Sep 2015 15:00 WIB

Australia Siap Tampung Tambahan Pengungsi Suriah

PM Tony Abbott diminta mempertimbangkan tambahan kuota pengungsi Suriah sebagai respon terhadap krisis pengungsi saat ini.
Foto: AAP
PM Tony Abbott diminta mempertimbangkan tambahan kuota pengungsi Suriah sebagai respon terhadap krisis pengungsi saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan sanggup berbuat lebih dalam menanggapi krisis pengungsi yang terjadi di Timur Tengah. Secara pribadi ia pun mengaku tersentuh oleh foto-foto Alan Kurdi, bocah pengungsi yang tewas terdampar di pantai di Turki.

Namun PM Abbott tidak secara terperinci menjelaskan berapa banyak tambahan jumlah pengunssi Suriah yang akan ditampung oleh Australia. Ia hanya menyebutkan, Australia telah menerima tambahan 4.500 pengungsi Suriah 2014 lalu.

Di kalangan internal pemerintah Australia, sejumlah menteri telah mendesak perlunya menambah jumlah pengungsi Suriah yang akan ditampung. Sebagai catatan, untuk 2015 pemerintah Australia menetapkan akan menerima jumlah pengungsi dari seluruh dunia sebesar 13.750 orang.

Namun menyusul krisis pengungsi Suriah saat ini, PM Abbott kini didesak menambah jumlah tersebut atau menerapkan skema Visa Temporer seperti yang pernah dilakukan pemerintahan terdahulu.

Menlu Julie Bishop misalnya menyebutkan, pemerintah bisa saja mengambil kebijakan seperti yang pernah dilakukan di era PM John Howard, dalam merespon krisis pengungsi Kosovo di 1999.

Pemerintah Koalisi pimpinan PM Abbott telah merencanakan untuk menerima tambahan pengungsi setiap tahun, menjadi 16.750 orang pada 2017, dan 18.750 orang untuk 2018.

Pemerintahan Australia terdahulu menerapkan apa yang disebut sebagai one-off refugee intakes, misalnya di 1989, saat terjadinya gerakan mahasiswa di Cina.

PM Bob Hawke saat itu mengumumkan seluruh warga Cina yang tinggal di Australia diperbolehkan tinggal hingga 13 Juli 1990 dan kemudian diperpanjang lagi menjadi Juni 1994. Sebagai hasilnya, 42 ribu warga Cina mendapatkan visa tinggal tetap di bawah kebijakan itu.

Kemudian di 1999, PM John Howard menerapkan Safe Haven Visas bagi 4.000 pengungsi Kosovo, namun sifatnya hanya sementara. Para pengungsi Kosovo diharapkan untuk kembali ke negaranya nantinya. Namun belakangan sebanyak 121 orang Kosovo diperbolehkan untuk menetap di Australia.

Pemimpin Oposisi Bill Shorten menyatakan pihaknya mendesak pemerintah untuk menerima tambahan 10 ribu pengungsi sebagai respon terhadap krisis yang terjadi saat ini.

Juru bicara oposisi urusan pertahanan Senator Stephen Conroy menuding PM Abbott tidak perduli dengan tragedi kemanusiaan yang kini terjadi.

"Tony Abbott terus mengabaikan besarnya tragedi kemanusiaan saat ini," katanya.

Partai Hijau bahkan lebih jauh lagi mengusulkan agara Australia menerima tambahan 20 ribu pengungsi asal Suriah serta tambahan dana 150 juta dolar untuk badan pengungsi PBB, UNHCR.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-09-07/australia-siap-menampung-tambahan-pengungsi-suriah/1490222
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement