REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan Muhammafr Hanif Dhakiri ingin alumni magang kerja di Jepang membuka wirausaha mandiri di tanah air. Ia mengatakan keberadaan alumni magang kerja di Jepang sangat diminati oleh perusahaan asing di Indonesia.
Kebanyakan perusahaan asing yang bergerak di bidang industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan menilai alumni magang kerja di Jepang memiliki etos kerja yang baik. Jika skill itu diaplikasikan dengan membuat wirausaha. Maka, lapangan pekerjaan di Indonesia akan semakin banyak dan pengangguran bisa berkurang.
“Kita harapkan para alumni magang ini berani berwirausaha sehingga bakat, kemampuan dan ilmu yang dipelajari selama magang di Jepang dapat langsung dipraktekan dalam usaha sendiri,” kata Menteri Hanif dalam rilisnya kepada Republika, Senin (7/9).
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, hingga akhir 2014 Pemerintah telah menempatkan peserta program pemangan ke Jepang 2014 sebanyak 35.351 orang. Sedangkan yang sudah kembali ke tanah air sebanyak 32.062 orang, sisanya sebanyak 3.289 masih berada di Jepang.
Ia melanjutkan penciptaan wirausaha merupakan salah satu solusi untuk menekan tingkat pengangguran yang terjadi saat ini. Pasalnya, selain menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri, pelaku wirausaha juga dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain.
Untuk ukuran suatu negara bisa dikatakan maju jika jumlah wirausahawan mencapai 2 persen dari total jumlah penduduk.Namun wirausahawan di Indonesia saat ini baru mencapai 1,65 persen. Padahal di Malaysia jumlah wirausahawan sudah 4 persen dan Thailand 7 persen
Agar tidak tertinggal begitu jauh dengan negara tetangga. Kemenaker kata Hanif akan membuat kebijakan dan program kerja untuk membangkitkan dan mengembangkan program wirausaha dengan menargetkan mencetak 28.000 wirausahawan baru tahun ini.
“Agar tidak tertinggal jauh kita akan mencetak 28 ribu wirausahawan baru tahu ini,” kata Hanif.