REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengatakan utang luar negeri Indonesia, khususnya sektor swasta perlu diwaspadai. Jika tidak bisa dikendalikan, bukan tidak mungkin bisa menimbulkan gejolak perekonomian.
"Utang luar negeri swasta menurut saya sudah dalam posisi rentan. Karena risiko pasarnya tinggi," kata Ichsanuddin kepada Republika.
Dia menjelaskan, utang swasta rentan karena kebanyakan pinjamannya dalam bentuk dolar AS dan dolar Singapura. Risiko tinggi karena valuta asing seperti dolar AS terus mengalami penguatan.
"Risiko pasar itu kan bisa dilihat dari nilai tukar dan suku bunganya," kata dia.