REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura mendapat penambahan penguatan alat utama sisem senjata baru berupa enam pucuk meriam 155 MM KH 179 Howitzer dan perlengkapannya serta enam unit kendaraan penarik meriam KM-500 dari TNI Angkatan Darat.
Meriam tersebut akan digunakan Batalyon Armed 16/Tumbak Kaputing, Ngabang, Kabupaten Landak, demikian rilis Penerangan Kodam XII/Tpr yang diterima Antara di Pontianak, Selasa (6/9).
Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen Toto R Soedjiman dalam amanatnya yang dibacakan Irdam XII/Tpr Kolonel Inf Ardiansyah Triyono saat upacara mingguan, mengatakan pengadaan meriam Armed yang diterima saat ini merupakan salah satu wujud modernisasi alutsista yang dilakukan oleh TNI Angkatan Darat secara bertahap dalam rangka meningkatkan kesiapan operasional satuan.
"Itu untuk menjawab tuntutan dan tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks dalam rangka mempertahankan kedaulatan NKRI termasuk di satuan jajaran Kodam XII/Tanjungpura," kata Pangdam Toto Rinanto.
Pangdam mengatakan, sesuai dengan rencana strategis pengembangan satuan yang telah disusun, alutsista ini akan ditempatkan di Batalyon Armed 16/Tumbak Kaputing, sehingga ke depan satuan tersebut akan menjadi Batalyon Armed Komposit karena terdapat dua jenis meriam di satuan ini yaitu meriam Kaliber 105 Tarik dan Meriam 155 MM Howitser/Tarik KH-179.
Di samping Batalyon Armed 16 Kodam XII/Tpr, Meriam 155 MM Howitser/Tarik KH-179 juga ditempatkan di beberapa satuan Armed lainnya yang ada di jajaran TNI AD, antara lain Batalyon Armed 17 Kodam Iskandar Muda dan Batalyon Armed 18 Kaltim, sehingga satuan-satuan tersebut ke depan juga menjadi Batalyon Armed Komposit.
Meriam canggih tersebut produk Korea Selatan dengan berat 6.890 kilogram, berat laras 2.279 kilogram dengan kaliber 155 MM yang mampu menembak dengan jarak 30 kilometer dilengkapi dengan kendaraan penarik truk kargo KM-500.