Selasa 08 Sep 2015 11:07 WIB

Budi Waseso Resmi Dilantik Sebagai Kepala BNN

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso menyapa wartawan saat acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Ruptama Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/9).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso menyapa wartawan saat acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Ruptama Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso resmi dilantik sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional di Jakarta, Selasa (8/9). Pelantikan yang berlangsung di Gedung BNN, Jakarta, tersebut dipimpin oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

"Saya Kepala Kepolisian Republik Indonesia secara resmi melantik Saudara sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 139 M Tahun 2015 tertanggal 3 September 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dalam Jabatan Kepala BNN," kata Kapolri.

Ia mengatakan optimistis kinerja BNN akan semakin baik di bawah kepemimpinan Waseso. Hal itu didasarkan karakter, gaya kepemimpinan dan pengalaman Waseso sebelumnya. Ia mengatakan Indonesia saat ini sudah mengalami satu fase yang kronis dan memprihatinkan dalam penyalahgunaan narkoba.

Menurutnya di Indonesia ada 4,3 juta orang yang mengalami ketergantungan narkoba atau setara dengan 2,2 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Ia juga memperkirakan kerugian materi di Tanah Air akibat penyalahgunaan narkoba mencapai Rp 63 triliun yang meliputi biaya belanja narkoba, rehabilitasi, perkiraan harga barang-barang yang dicuri dan biaya operasional. Ia menyebut dampak akibat penyalahgunaan narkoba juga sangat meresahkan masyarakat.

"Dampaknya sangat tidak baik bagi perkembangan masyarakat, di antaranya kemungkinan putus sekolah, degradasi moral, merusak fisik dan jiwa, penelantaran anak dan keluarga, dan ancaman kematian akibat overdosis," ujarnya.

Indonesia, kata Badrodin, saat ini bukan hanya sebagai negara target penjualan narkoba, tapi juga merupakan negara produsen narkoba. Bahayanya kejahatan narkoba tersebut membutuhkan perhatian serius. Pemerintah, kata dia, sudah mendeklarasikan perang terhadap narkoba.

Sementara BNN sebagai badan yang berperan dalam mencegah dan memberantas narkoba di Indonesia, menurutnya harus mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

"BNN harus mampu menerapkan terobosan yang efektif, inovatif dan luar biasa dalam pemberantasan narkoba. BNN butuh pemimpin yang andal. Di bawah kepemimpinan Pak Buwas, saya yakin BNN akan menjadi organisasi yang semakin berkualitas dalam pemberantasan dan pencegahan narkoba," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement