REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Indonesia Keenam, Susilo Bambang Yudhoyono memberikan kuliah umum Presidential Lecture di Lembaga Pertahanan Nasional pada Selasa (8/9). Dalam kuliah umum yang berjudul Indonesia Abad 21 Peluang dan Tantangan Menjadi Negara Maju Kuat dan Sejahtera, SBY menyampaikan pandangannya terkait kondisi global dan kawasan yang terkait dengan Indonesia.
SBY juga memaparkan pandangannya terhadap Indonesia 30 tahun sampai 70 tahun ke depan. Menurut SBY, rakyat Indonesia harus terus mendukung, membantu dan memberi kesempatan kepada pemerintahan Jokowi agar senantiasa sukses.
Saat ini, kata SBY, meskipun perekonomian Indonesia sedang mengalami ancaman yang cukup serius. Namun ia optimis Indonesia dapat melewati krisis ini dan kembali bangkit.
Karena, untuk menjadi negara maju bukan merupakan pilihan yang disediakan tapi merupakan pilihan yang memang dipiilih. "Failure is not an option itulah patriot dan nasionalis sejati," ujar SBY di Lemhannas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (8/9).
Karena dalam perjalanannya ada kenaikan dan penurunan, kadang pun ada kegagalan. Adapula yang jalan ditempat. Namun pada akhirnya SBY yakin Indonesia bisa menjadi negara yang maju dan berhasil.
Presidential Lecture merupakan agenda bulanan Lemhannas pada tahun 2015. Acara tersebut diadakan untuk memperingati 50 tahun Lemhannas. Sebelumnya Presiden RI ketiga BJ Habibie dan Presiden RI kelima Megawati Soekarno Putri telah menyampaikan pidatonya.
Dalam menyampaikan kuliah umumnya SBY juga ditemani para menteri dan pimpinan lembaga di era pemerintahannya serta para petinggi Partai Demokrat.