Selasa 08 Sep 2015 13:22 WIB

FOZ: Idul Adha di Tolikara Perlu Penjagaan Lebih

Rep: c 27/ Red: Indah Wulandari
Anggota TNI, Polri bersama para pengungsi dan relawan melaksanakan shalat Jumat di Koramil Karubaga yang dijadikan Masjid sementara di Tolikara, Papua, Jumat (24/7). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Anggota TNI, Polri bersama para pengungsi dan relawan melaksanakan shalat Jumat di Koramil Karubaga yang dijadikan Masjid sementara di Tolikara, Papua, Jumat (24/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Forum Zakat (FOZ) meminta pemerintah terutama pihak kemanan memberikan pengawalan lebih untuk berlangsungnya shalat Idul Adha di Tolikara. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan dari kejadian-kejadian yang tidak terduga.

"Idul Fitri kemarin sudah ada penjagaan, namun masih kurang padahal sudah ada surat edaran, sehingga kalau Idul Adha bisa dilaksanakan, perlu penjagaan lebih," ujar Sekretaris Eksekutif FOZ Amin Sudarsono saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (8/9).

FOZ meminta negara harus hadir di Papua agar tidak terjadi peristiwa-peristiwa yang melukai hati masyarakat. Harus dipastikan ibadah Idul Adha bebas dari ancaman pihak yang tidak ingin ada kedamaian di Papua.

Lembaga zakat nasional ini juga menekankan bahwa perlindungan kemanan, perlindungan dari rasa takut dan perlindungan kebebasan beribadah tiap individu harus dijaga. Termasuk, untuk menjalankan agamanya masing-masing di setiap jengkal bumi Indonesia, terlebih lagi dalam menjalankan ibadah hari besar, dalam hal ini Idul Adha.

Apresiasi FOZ berikan terhadap bentuan yang diberikan TNI terhadap perbaikan, bahu membahu bersama masyakarat, penduduk lokal yang mendirikan masjid di Tolikara.

Dengan berdirinya masjid di Kompleks Koramil, kedepan satu-satunya masjid di seluruh kabupaten itu bisa menjadi sentra kegiatan umat Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement