REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, untuk mewujudkan harapan Indonesia menjadi negara kuat maka tidak boleh alergi dengan istilah demokrasi. "Mimpi kita menjadi negara kuat pada 2045," kata SBY saat memberikan Presidential Lecture di gedung Lemhannas, Selasa (8/9).
Menurut SBY, sangat mustahil bila ingin menjadi negara maju dengan cara yang instant. Setidaknya butuh 30 tahun sampai 70 tahun untuk menuju negara maju dan menjadi 10 besar di dunia.
Indonesia, sambung SBY, harus kuat, stabil dan matang dalam berdemokrasi. Kemudian juga kuat dalam hal ekonomi dan menciptakan masyarakat yang maju. "Caranya adalah memberikan pelajaran tentang demokrasi tidak hanya election dan freedom," kata ketua umum Partai Demokrat tersebut.
Selain itu, juga harus ditanamkan pengertian konstitusional dan pemahaman bahwa anarkis bukan merupakan bagian dari demokrasi.
Indonesia juga harus memiliki fundamental ekonomi yang kuat. Dalam menyikapi pertumbuhan ekonomi juga harus diperhatikan dan harus adil. "Jangan serahkan ekonomi ke pasar bebas agar tidak tertekan investasi jalan dan memberikan stimulus kepada pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Dalam kemasyarakatan, sebuah negara maju juga butuh para anak bangsa yang berpendidikan dan memiliki karakter yang ingin terus maju.
Anak bangsa, sambung SBY, juga harus memiliki pemikiran yang rasional dan terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian, kuat dalam penegakan hukum dan mencintai damai serta menjadi masyarakat yang bertanggung jawab dan membangun kepedulian berbagi dan mengasihi.