REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil penelitian yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA menunjukkan, tidak semua konstituen partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) mendukung langkah Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dengan pemerintah.
Salah satu peneliti, Rully Akbar mengatakan, hasil survei menunjukkan sebagian besar konstituen Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak setuju dengan sikap PAN tersebut. "Konstituen Gerindra dan PKS yang paling banyak menolak dan kecewa PAN gabung ke pemerintah," kata Rully di kantor LSI Denny JA, Jakarta, Selasa (8/9).
Rully menjelaskan, dari seluruh responden yang merupakan pemilih Gerindra, hanya 18,26 persen yang mendukung kebijakan PAN gabung ke pemerintah. Sedangkan, sebanyak 68,48 persen menyatakan tidak mendukung dan 13,26 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Sementara, untuk responden yang merupakan pemilih PKS, hanya 24,32 persen yang mendukung sikap PAN. Sebanyak 61,77 persen responden menolak kebijakan PAN, sisanya, 13,91 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Adapun untuk konstituen Partai Golkar, sebanyak 42,84 persen mendukung sikap PAN. Angka tersebut berbeda tipis dengan jumlah konstituen yang menolak, yaitu sebesar 42,16 persen. Sedangkan, sebesar 15,00 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Untuk konstituen Partai Demokrat, sebanyak 44,18 persen mendukung kebijakan PAN, 43,72 persen menolak, sedangkan 12,10 persen responden lain tidak memberikan tanggapan.
"Bahkan, konstituen PAN sendiri mendukung kebijakan partai. Sebanyak 61,54 persen mendukung, 30,77 persen menolak, dan 7,69 persen tidak menjawab," ujarnya.