REPUBLIKA.CO.ID, DIYARBAKIR -- Sebuah serangan bom meledak di minibus di provinsi Igdir, Turki yang berbatasan dangan Armenia dan Iran, Selasa (8/9). Sebanyak 13 polisi tewas dalam ledakan itu.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman tersebut. Ledakan itu terjadi sebulan setelah serangan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) terhadap tentara dan polisi di tenggara Turki yang dikuasai sebagian besar Kurdi.
Semalam, lebih dari 40 pesawat tempur Turki mencapai target PKK di Irak Utara yang merupakan basis kelompok tersebut. Kedatangan pesawat merupakan tanggapan pembunuhan 16 tentara dekat perbatasan Irak, Ahad lalu. Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan sejak runtuhnya gencatan senjata dua tahun lalu.
Sebuah sumber keamanan mengatakan, sejumlah penjuang PKK tewas dalam serangan bom. PKK meluncurkan pemberontakan separatis pada 1984. Kelompok tersebut dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.