Selasa 08 Sep 2015 22:04 WIB
Rusuh Kampung Pulo

Jokowi Telah Lupa Kampung Pulo

Rep: C21/ Red: Ilham
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana saat menghadiri peringatan Harganas XXII, di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (1/8).
Foto: Setkab
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana saat menghadiri peringatan Harganas XXII, di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sorak sorai mewarnai datangnya orang nomor satu di Republik Indonesia. Di jalan setapak RT01/RW12, Kelurahan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, sosok kurus itu melangkah pelan diiringi pengawalan ketat dari Paspampres terbaik yang dimiliki negara ini.

Sudah tiga kali Jokowi datang, namun kedatangannya kali ini masih sama histerisnya dengan pertemuan keduanya, dulu. Desakan dan teriakan tak hentinya terdengar. Jokowi pun membagikan Sembako pada warga Kampung Pertanian Utara, Duren Sawit dan Jalan Pisangan Baru Tengah, Matraman.

"Saya sudah sampaikan saya terlalu sering ke daerah, sehingga kampung-kampung di Jakarta sering bertanya, tidak pernah ditengok lagi. Pakai lagi kok. Kita minta dikunjungi. Ya kita ke kampung-kampung," kata lelaki bernama lengkap Joko Widodo membalas pertanyaan awak media.

Namun sayang, Jokowi sudah melupakan salah satu wilayah di Jakarta Timur. Jokowi lupa di sana ada Kampung Pulo yang warganya baru saja diusir dari tempat tinggalnya. Padahal, orang-orang malang itu sangat ingin berkeluh kesah.

Maka ketika Jokowi larut dalam riuh warga yang kegirangan menerima Sembako, warga Rusunawa Jatinegara Barat, korban gusur Kampung Pulo, hanya terdengar gelak tawa bocah kecil yang mengiring lamunan para orang tua.

Laki-laki yang melamun itu adalah  M Jaeni (45), mantan warga Kampung Pulo, yang sekarang tinggal di Tower B, lantai 10. Lelaki itu mengaku telah pasrah sejak mesin alat berat menghancurkan rumahnya. Namun, lamunan itu lebih terlihat histeris dari pengakuannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement