Rabu 09 Sep 2015 07:00 WIB

Kapolda Minta Keluarga Korban Pesawat Trigana Air Tunggu Tes DNA

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.
Foto: Antara
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta keluarga korban pesawat Trigana Air yang jatuh di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang pada pertengahan Agustus lalu agar bersabar menunggu hasil DNA.

"Saya minta kepada keluarga korban untuk sabar menunggu hasil dari tim DVI mengenai DNA para korban yang sedang diperiksa di Mabes Polri," kata mantan Kapolda Papua Barat itu di Kota Jayapura, Papua, Rabu (9/9).

Menurut dia, sewaktu menerima korp raport kenaikkan pangkat dari bintang satu ke bintang dua pada pekan kemarin di Mabes Polri, ia menyempatkan diri untuk bertemu dengan Kapus Dokes guna menanyakan sejauh mana hasil pemeriksaan DNA para korban dengan keluarga inti.

"Pemeriksaan DNA masih minim sekali. Pak Kapus Dokes menyebutkan masih berkisar di angka 3 dan 4 yang bisa diidentifikasi. Hal ini juga tergantung dari sisa-sisa sel-sel para korban, apakah masih bisa hidup untuk diperiksa sedetail mungkin," katanya.

"Juga, disampaikan bahwa bisa dilakukan kloning DNA, asalkan sel-sel para korban Trigana itu masih hidup, hanya saja hal itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Hanya saja, dilaporkan bahwa hampir semua tubuh para korban terbakar dan ini yang agak menyulitkan gun a mengungkapnya," lanjutnya.

Waterpauw menambahkan jika saja pemeriksaan DNA itu terkendala atau pada akhirnya sulit diungkap, maka ia akan berbicara dengan para keluarga korban guna mencari solusi terbaik. "Saya pikir suatu saat kalau tidak bisa dibuktikan, kami akan bicara dengan keluarga korban untuk, apakah buat kubur massal atau bagaimana," tambahnya.

Sebelumnya dari 54 korban pesawat Trigana Air jenis ATR dengan nomor lambung PK YRN yang terdiri dari 49 penumpang dan lima pilot serta kru pesawat terbang dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura tujuan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dikabarkan jatuh menabrak gunung pertengahan Agustus lalu.

Kurang lebih, setengah dari para korban pesawat naas itu telah teridentifikasi dan telah diambil jasadnya oleh keluarga korban, sisanya masih di kamar jenazah RS Bhayangkara, Kota Jayapura, Papua.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement