REPUBLIKA.CO.ID, TRALEE – Izin akhirnya diberikan kepada Masjid Tralee untuk dibangun bagi komunitas Muslim setempat. Bahkan akan turut dibangun pusat kajian Islam di sudut kota Tralee, kabupaten Kerry, Irlandia.
Namun persetujuan pembangunan itu disertai keputusan masjid tidak boleh menggunakan alat pengeras suara untuk panggilan shalat. Keputusan pembangunan itu sempat ditunda karena masjid berencana membangun menara setinggi 23 meter untuk panggilan shalat.
Nantinya, masjid akan memilki kubah setinggi 18 meter dan ruangan utama masjid yang bisa digunakan untuk ibadah. Masjid juga akan memisahkan ruangan antara pria dan wanita.
Sejak 2006, proposal pembangunan masjid sudah diajukan di wilayah itu. Lokasi masjid pun berdekatan dengan rumah sakit Kerry, pusat perbelanjaan dan pusat pemerintahan.
Sebelumnya, proposal masjid memperoleh kesulitan karena alasan menimbulkan kemacetan. Pasalnya di sekitar wilayah masjid memang sangat padat. Beruntung pemerintah setempat akhirnya memberikan izin.
Organisasi Pusat Kajian Islam Kerry Mohammad Altaf mengatakan pembangunan menara tidak akan lagi digunakan sebagai pemanggil shalat. ”Jadi tidak ada panggilan untuk shalat guna menghormati kesibukan di wilayah itu,” ujarnya seperti dilansir Irish Times.
Kabupaten Kerry memiliki jumlah muslim terbesar di Irlandia setelah Cork, Dublin and Limerick. Terdapat sekitar 1500 umat muslim di seluruh wilayah Kerry berdasarkan data sensus 2011. Namun jumlah itu dikabarkan terus bertambah.