REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati sepak bola nasional, Lalu Mara, menilai rencana untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI sebagai bentuk kekonyolan dan menciderai sportifitas olahraga. Ia juga memertanyakan perihal rujukan yang digunakan oleh Tim Transisi untuk menggelar KLB.
''Orang yang berpendapat untuk segera meminta KLB itu merupakan pengamat yang perlu diragukan kredibilitasnya,'' kata Lalu seperti dilansir dari laman resmi PSSI, Rabu (9/9).
''Itu orang tahu organisasi gak? Artinya mereka hanya mengicar kompetisinya saja,'' lanjutnya.
Dengan tegas, Lalu meminta agar pengamat maupun pembisik yang sudah merusak sepak bola Indonesia untuk diam. Ia juga menyarankan agar jangan lagi membuat kegaduhan dalam sepak bola Indonesia yang sebenarnya sudah masuk ke dalam trek yang benar.
Di samping itu, Lalu juga mengingatkan peristiwa dualisme kompetisi antara Indonesia Primier League (IPL) dan Liga Super Indonesia (ISL) telah meninggalkan banyak permasalahan. ''Untuk itu semuanya bisa belajar dari peristiwa kelam tersebut,'' ujarnya.
Terkait kompetisi, sebelumnya PT Liga berencana menggelar kompetisi ISL pada pekan ketiga Oktober 2015. Tidak hanya ISL, kompetisi Divisi Utama dan Liga Nusantara juga akan digelar.
Namun PT Liga pun menunda niatnya karena belum adanya surat izin dari pihak kepolisian, CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono berharap penundaan ini tidak berlangsung lama. Sehingga kick off masih bisa kita laksanakan tahun ini atau selambat-lambatnya Januari 2016.