Rabu 09 Sep 2015 12:36 WIB
Kisruh PSSI

Ingin Gelar KLB, Tim Transisi Dinilai Bersikap Konyol

Rep: Ali Mansur/ Red: M Akbar
Manajer Pelita Jaya Lalu Mara
Manajer Pelita Jaya Lalu Mara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati sepak bola nasional, Lalu Mara, menilai rencana untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI sebagai bentuk kekonyolan dan menciderai sportifitas olahraga. Ia juga memertanyakan perihal rujukan yang digunakan oleh Tim Transisi untuk menggelar KLB.

''Orang yang berpendapat untuk segera meminta KLB itu merupakan pengamat yang perlu diragukan kredibilitasnya,'' kata Lalu seperti dilansir dari laman resmi PSSI, Rabu (9/9).

''Itu orang tahu organisasi gak? Artinya mereka hanya mengicar kompetisinya saja,'' lanjutnya.

Dengan tegas, Lalu meminta agar pengamat maupun pembisik yang sudah merusak sepak bola Indonesia untuk diam. Ia juga menyarankan agar jangan lagi membuat kegaduhan dalam sepak bola Indonesia yang sebenarnya sudah masuk ke dalam trek yang benar.

Di samping itu, Lalu juga mengingatkan peristiwa dualisme kompetisi antara Indonesia Primier League (IPL) dan Liga Super Indonesia (ISL) telah meninggalkan banyak permasalahan. ''Untuk itu semuanya bisa belajar dari peristiwa kelam tersebut,'' ujarnya.

Terkait kompetisi, sebelumnya PT Liga berencana menggelar kompetisi ISL pada pekan ketiga Oktober 2015. Tidak hanya ISL, kompetisi Divisi Utama dan Liga Nusantara juga akan digelar.

Namun PT Liga pun menunda niatnya karena belum adanya surat izin dari pihak kepolisian, CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono berharap penundaan ini tidak berlangsung lama. Sehingga kick off masih bisa kita laksanakan tahun ini atau selambat-lambatnya Januari 2016.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement