REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand mengatakan, mereka telah kehilangan 1,33 juta turis pascaledakan di Kuil Erawan Bangkok. Jumlah itu setara dengan pendapatan 64 miliar bath atau sekitar Rp 25,3 triliun.
"Setelah insiden Bangkok pada 17 dan 18 Agustus lalu, banyak negara yang menyampaikan larangan perjalanan ke negara itu," ujar kementerian.
Dampak dari ledakan tersebut akan terasa pada Agustus dan bulan ini. Jika tidak ada insiden serupa, industri pariwisata Thailand diyakini baru akan pulih pada kuartal akhir tahun ini.
Kementerian Thailand mengatakan, mereka terus menggencarkan promosi, termasuk ke media internasional untuk memulihkan kunjungan.
Sementara itu Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengatakan, tersangka akan diadili di pnegadilan sipil bukan militer. Prayuth menambahkan, kasus ini cukup serius bagian Thailand. Tragedi tersebut juga melibat tersangka dari luar.
Ledakan di Kuil Erawan menewaskan 20 orang. Hingga ini, aparat telah menahan dua tersangka. Satu pelaku bernama Mieraili Yusuf, warga Cina etnis Uighur, dan Adem Karadag yang memiliki paspor palsu Turki.
Sementara tersangka atau terduga dalang utama Abd Dustar Abdulrahman dilaporkan telah meninggalkan Thailand menunju Bangladesh pada 16 Agustus lalu.