REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik pertemuan antara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia Setya Novanto dengan calon presiden Amerika Serikat Donald Trump di New York tidak hanya dikupas oleh media di Indonesia. Media barat juga menyoroti pertemuan yang menjadi kontroversial di dalam negeri itu.
Laman Asia Times, Rabu (9/9). mengutip pernyataan anggota kehormatan DPR, Syarifuddin Sudding, yang menyatakan timnya akan segera memeriksa laporan terkait pertemuan itu. ‘’Kami akan memeriksa apakah agenda (menghadiri salah satu acara kampanye Trump) tercatat dalam sekretariat DPR dan apakah ada pelanggaran," kata Syarifuddin.
Setya dan anggota Wakil Ketua DPR Fadli Zon muncul di salah satu acara kampanye Trump pada 3 September. Rombongan DPR menghadiri Konferensi Dunia Keempat Pembicara Parlemen yang diselenggarakan oleh Parliamentary Union International (IPU) di New York.
"(Setya) mengunjungi, dan kemudian bertemu dengan Donald Trump masih memakai pin DPR. Itu berarti mereka datang sebagai anggota DPR di Indonesia,’’ kata anggota DPR Komisi I Charles Honoraris yang berkaitan dengan urusan luar negeri.
Media AS pekan lalu melaporkan bahwa seorang individu yang diidentifikasi sebagai Ketua DPR Indonesia berbagi panggung dengan calon presiden dari Partai Republik Trump. Media Washington Post menulis ada penampilan kejutan dari pembicara Indonesia pada acara kampanye Trump. ‘’Dan ada tontonan yang tak terduga,’’ tulis media itu.
Kehadiran Setya di kampanye capres miliarder itu menjadi pembicaraan di Tanah Air. Trump mengenalkan Setya Novanto sebagai Ketua DPR Indonesia. Trump bertanya, 'Apakah mereka menyukai saya di Indonesia?' Setya kemudian mengangguk dan tersenyum dan mengatakan 'ya'. Trump kemudian berjalan melambaikan perpisahan.