Rabu 09 Sep 2015 22:52 WIB

Pangeran Ali Kembali Calonkan Diri Jadi Presiden FIFA

Rep: Christiyaningsih/ Red: Israr Itah
pangeran ali
Foto: www.goal.com
pangeran ali

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Pangeran Ali Bin Al Hussein dari Yordania kembali dalam persaingan memperebutkan kursi Presiden FIFA. Pangeran Ali mengumumkan pencalonannya pada Rabu (9/9) atau empat bulan setelah kalah suara dari Sepp Blatter dalam pemilihan Mei lalu.

Pangeran Ali, 39, mengumumkan dalam pidato di ibu kota Yordania bahwa ia akan mencalonkan diri lagi untuk jabatan tertinggi di badan sepak bola dunia.

"Teman-teman saya berdiri di sini di tempat ini kuno di jantung abadi Amman untuk sekali lagi meluncurkan pencalonan saya sebagai Presidensi FIFA," kata Pangeran Ali seperti dikutip Reuters.

"Biarkan saya jelaskan, saya ingin menyelesaikan apa yang kita mulai," tambahnya.

Pangeran Ali adalah calon kuat ketiga yang menyatakan maju jadi kandidat presiden FIFA setelah Presiden UEFA Michel Platini dan mantan wakil presiden AFC Chung Mong-joon.

Ia juga mengatakan dalam pidato deklarasi bahwa kampanyenya akan tergantung pada reformasi organisasi.

"Hanya melalui kepemimpinan baru yang dapat mengubah FIFA Saya tidak percaya bahwa FIFA dapat memberikan olahraga ini kembali ke masyarakat dunia tanpa kepemimpinan baru, ternoda oleh praktik masa lalu," ujar dia.

Ali kalah 133-73 dari Blatter dalam pemilihan 27 Mei. Blatter kemudian mengumumkan pengunduran diri dengan beratnya tekanan dari berbagai pihak yang menuntut reformasi di tubuh FIFA.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement