REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat akhirnya memutuskan meliburkan seluruh sekolah di daerah tersebut. Sebab, kualitas udara akibat terpapar kabut asap, masuk kategori tidak sehat.
"Sebanyak 81 ribu siswa diliburkan sejak Kamis (10/9) hingga Sabtu (12/9)," kata Kepala Dinas Pendidikan Tanah Datar Indra Kesuma, Rabu (9/9).
Ia menjelaskan, kebijakan tersebut diambil berdasarkan hasil pengukuran indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Tanah Datar dengan tingkat konsentrasi aerosolatau partikel debu (PM10) 3322 mikrogram per meter kubik. Angka tersebut tergolong kategori sudah sangat tidak sehat.
"Selain itu, semakin meningkatnya jumlah penderita ISPA yang berobat ke puskesmas," ujar Indra.
Selama ini, ia mengatakan, berdasarkan laporan sejumlah kepala sekolah, beberapa guru dan murid meminta izin tidak masuk sekolah karena sakit. Mereka rata-rata menderita batuk-batuk dan sakit tenggerokan yang diduga akibat kabut asap.
Sehingga, Indra menjelaskan, agar siswa mengurangi aktivitas di luar rumah, dinas pendidikan meminta kepada sekolah-sekolah untuk memberikan pekerjaan rumah.
"Sudah kita instruksikan guru-guru dan kepala sekolah untuk memberikan PR kepada anak-anak," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Tanah Datar M Shadiq Pasadigoe membenarkan, kebijakan meliburkan sekolah-sekolah di daerahnya akibat banyak siswa-siswa yang menderita ISPA.
"Besok seluruh siswa kita liburkan. Karena laporan dari dinas kesehatan, sudah banyak warga yang menderita ISPA," kata Shadiq.
Dengan kebijakan tersebut, ia meminta kepada para siswa untuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah. Sebab, paparan kabut asap yang berasal dari provinsi tetangga, sangat membahayakan kesehatan, terutama terjangkit ISPA.