Kamis 10 Sep 2015 07:59 WIB

Politikus Australia Minta tak Perioritaskan Pengungsi Muslim

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ilham
Pengungsi Suriah di Pulau Lesbos, Yunani.
Foto: bbc
Pengungsi Suriah di Pulau Lesbos, Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Usulan politisi senior Australia untuk memprioritaskan pengungsi umat nasrani merupakan diskriminasi. Tindakan ini justu akan berdampak negatif bagi umat muslim di Australia.

Mufti Australia Ibrahim Abu Mohamed mengatakan, bantuan bagi pengungsi Suriah dengan menggolongkan agama tertentu akan memperkuat fitnah diantara umat muslim. "Ketika bencana datang, kita harus mengutamakan rasa kemanusiaan daripada memprioritaskan agama tertentu," jelas dia kepada Onislam, Rabu (9/9).

Mufti menyarankan agar Australia lebih banyak menampung pengungsi Suriah. Sebelumnya, Greens menawarkan 20 ribu pengungsi, padahal Australia negara yang luas dan dapat menampung pengungsi lebih banyak lagi.

Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja Eric Abetz mengatakan, prioritas berdasarkan agama ini dilakukan karena Australia menilai umat nasrani paling banyak teraniaya di dunia. Saran ini pun dikritik oleh aktivis HAM.

Dubes Australia untuk pengungsi Mariam Veiszadeh mengatakan, ini merupakan pesan berbahaya. Karena tak ada satu kelompok pun yang lebih layak mendapatkan bantuan daripada kelompok lain.

Kemanusiaan tidak mengenal perbatasan, ras, atau agama. Jadi tidak seharusnya memberikan bantuan dilakukan dengan selektif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement