REPUBLIKA.CO.ID, OTAGO -- Sekelompok Muslim di Universitas Otago mengadakan pekan kepedulian Islam di kampus tersebut. Mereka mengundang mahasiswa di lingkungan kampus untuk memahami Islam secara lebih baik.
Tujuan dari acara itu untuk menghalau pandangan negatif tentang Islam. Wakil Presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim Universitas Otago, Hashmatullah Lafraie mengatakan, ada pemahaman yang salah tentang Islam di masyarakat. ”Ada kesalahapahaman tentang hak, kebebasan, dan kesetaraan bagi wanita muslimah. Kita ingin menawarkan persepsi alternatif,” ujarnya seperti dilansir dari ABNA News, Kamis (10/9).
Muslimah berusia 23 tahun itu menyadari meski warga Selandia Baru mengakomodasi perbedaan, namun masih ada konsepsi yang salah tentang Islam dan Muslim. Hal itulah yang ia coba perbaiki dengan mengadakan pekan Islam. Acara tersebut dihadiri sekitar 700 mahasiswa muslim dari 50 negara berbeda.
Lafraie menyambut positif keterbukaan yang diberikan Universitas Otago yang membuat acara itu bisa berlangsung. Juru bicara acara tersebut Rinad Tamimi mengatakan, seluruh rangkaian acara termasuk dialog lintas agama. Sedangkan guna mempererat persahabatan, diadakan event “temu Muslim” pada Jumat.
Sampai saat ini, jumlah Muslim di Selandia Baru mencapai 1,1 persen dari populasi 4,5 juta orang. Sedangkan Kristen mencapai 44 persen.