REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Hukum Tata Negara Sigma, M Imam Nasef mencium indikasi politisasi oleh pihak-pihak tertentu terkait hebohnya kehadiran dua pimpinan DPR RI, Fadli Zon dan Setya Novanto dalam kampanye calon Presiden AS Donald Trump.
"Politisasi ini sangat tidak baik karena bisa menimbulkan kegaduhan politik," kata Nasef kepada Republika.co.id, Kamis (10/9).
Menurut Nasef, kegaduhan yang terus berlangsung di parlemen justru akan sangat menggangu kinerja dewan itu sendiri. Padahal, sambungnya, sampai saat ini rakyat masih menunggu hasil konkret kinerja DPR, terlebih dalam situasi ekonomi yang serba sulit.
Sebelumnya dalam tayangan di youtube terlihat Setya bersama Fadli Zon menghadiri kampanye Donald Trump. Trump sempat memperkenalkan Setya pada publik AS dan bertanya kepadanya.
"Apakah rakyat Indonesia menyukai saya?" Setya menjawab pertanyaan dengan singkat,"ya". Akibatnya, kedua pimpinan DPR itu mendapat kecaman karena hadir sebagai Ketua DPR RI bukan mewakili pemerintah ataupun DPR secara institusi, apalagi rakyat Indonesia.