Kamis 10 Sep 2015 10:13 WIB

Malaysia dan Singapura Tercemar Asap Riau

 Pengendara sepeda motor tanpa mengenakan masker pelindung pernapasan saat melintasi Jalan Yos Sudarso yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Senin (27/7).  (Antara/Rony Mularman)
Pengendara sepeda motor tanpa mengenakan masker pelindung pernapasan saat melintasi Jalan Yos Sudarso yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Senin (27/7). (Antara/Rony Mularman)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Asap tebal akibat pembakaran hutan di Riau telah mencemari udara Singapura. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Ardhito menyebut, pencemaran tersebut juga telah menggangu penerbangan.

"Pagi ini jarak pandang hanya 2.500 meter. Ini sudah mengganggu penerbangan dan transportasi," katanya di Kantor BMKG Tanjungpinang, Kamis (10/9).

Ardhito mengemukakan, asap dari Riau juga mencemari udara Malaysia. Namun kondisinya jauh lebih baik dibanding Singapura. Secara umum, jarak pandang di Malaysia akibat asap tebal dari Riau mencapai 10 kilometer, tergolong kondusif. Namun di Johor, yang dekat dengan Kepulauan Riau (Kepri) jarak pandang hanya 4.000 meter.

"Di Bandara Kuala Lumpur jarak pandang masih bagus 10 kilometer," katanya.

Sementara jarak pandang di Riau, khususnya Pekanbaru hanya 2.000 meter. Asap berasal dari kebakaran hutan di Rengat dan Keritang, Riau. "Ada lima titik api di daerah tersebut," ujarnya.

"Asap yang berpotensi masuk Singapura bukan berasal dari Kalimantan, melainkan dari Riau," katanya.

Ardhito menjelaskan, BMKG Tanjungpinang memantau cuaca dengan menggunakan Satelit Himawari 8. Dari pantauan itu, asap dari Riau yang mencemari udara Kepri berpotensi dibawa angin ke Singapura. Untuk mengatasi permasalahan itu, pemerintah harus memadamkan api di lokasi yang terbakar. Pemadaman api merupakan solusi utama untuk menghentikan asap.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement