REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Umat untuk Tolikara (KOMAT), Ustaz Bachtiar Nasir, mengatakan belum ada jaminan keamanan secara tertulis kepada umat Muslim untuk menjalankan shalat Idul Adha di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua. Sebelumnya, Menko Polhukam Luhut Binsar Padjaitan menjamin umat Islam di wilayah tersebut dapat melaksanakan shalat Idul Adha.
Dengan belum adanya jaminan keamanan secara resmi, masyarakat Muslim di Tolikara masih menunggu kepastian keamanan. "Secara ucapan tertutup sudah (ada kepastian keamanan), tapi secara tertulis belum," ujar Ustaz Bachtiar kepada Republika.co.id, Kamis (10/9).
Kepastian keamanan umat diperlukan Muslim Tolikara. Sebab, Ustaz Bachtiar mengakui pihak Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) masih berupaya menjegal berlangsungnya shalat Idul Adha. Apalagi, saat ini muncul kekhawatiran karena GIDI masih menuntut pembebasan dua tersangka kasus kerusuhan pada saat shalat Idul Fitri lalu.
Menurut dia, GIDI masih menebar ancaman secara terbuka kepada Muslim di Tolikara. Ancaman itu bahkan ada yang secara khusus diarahkan kepada Ustaz Ali Mukhtar selaku Imam Masjid Tolikara. "Ada ancaman baik bersifat terbuka dan teror-teror tersirat, bahkan ada ancaman kepada Ustaz Ali," ujarnya.
Karena itu, ia berharap ada upaya yang nyata dari pemerintah guna menjamin keamanan Muslim. Terlebih lagi, kebebasan beribadah sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar.