Kamis 10 Sep 2015 17:46 WIB

Sebelum Meninggal, Rian Kerap Terima SMS Gelap

Rep: c15/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi pembunuhan.
Foto: IST
Ilustrasi pembunuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum Hayriantira (32 tahun) atau kerap disapa Rian dinyatakan meninggal, ia sempat bercerita dengan kakaknya di Belanda, Ririn kalau dia sering mendapat sms atau layanan pesan singkat teror dari nomor ponsel tak dikenal.

Teror ini bahkan sudah diterimanya sejak memutuskan bercerai dengan Dian, mantan suaminya Rian, pada April 2014 silam. "Jadi Ririn yang ngasih tau kesaya, dia sering dapat sms teror untuk segera memberikan sertifikat rumah dan hak asuh kepada mantan suaminya. Tapi dari siapa sms itu, gak ada yang tahu," ujar ibu Rian, Rukmilah di Jakarta, Kamis (10/9).

Ancaman dari sms itu tak tanggung tanggung. Sang pengirim sms mengancam akan ada banyak korban yang berjatuhan jika sertifikat rumah tak segera ia serahkan ke mantan suaminya.

Bukti sms teror tersebut setidaknya ada delapan sms. Sms tersebut menjadi salah satu bukti yang akan dibawa oleh kuasa hukum Rian kepada penyidik. Nantinya, bukti serta temuan fakta dari pihak Rian diharapkan bisa diolah oleh polisi agar bisa membongkar siapa otak pelaku pembunuhan ini.

Rukmilah, ibu Rian hingga kini memasuki masa lebih dari dua bulan kasus kematian anaknya, ia belum bisa menerima begitu saja alasan dan motif Andi tega melakukan hal tersebut. Ia menduga selama ini ada orang lain yang menjadi otak pelaku dari kematian Rian.

Rian sendiri merupakan Asisten President Direktur PT. XL Axiata Tbk. Rian dinyatakan hilang sejak November oleh keluarga. Keluarga bahkan melaporkan ke Polda Metro Jaya. Delapan bulan berselang, polisi akhirnya menyatakan bahwa Rian telah tewas sejak Oktober 2014 silam di Hotel Cipaganti, Garut. Rian ditemukan tanpa identitas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement