Kamis 10 Sep 2015 18:20 WIB

Tangani Asap, Indonesia Belum Libatkan Negara Tetangga

Rep: Gita Amanda/ Red: Esthi Maharani
Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia menyatakan terkait masalah kabut asap yang melanda, Indonesia masih berupaya mengatasinya tanpa bantuan negara asing. Padahal kabut asap telah meluas hingga ke negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir mengatakan sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, pemerintah terus melakukan berbagai langkah maksimal dan terkoordinasi untuk memadamkan kebakaran hutan. Sejauh ini menurut pria yang akrab disapa Tata, pemerintah Indonesia belum berkoordinasi dengan negara tetangga baik Malaysia maupun Singapura.

"Sampai saat ini berdasarkan instruksi bapak presiden kita masih menjalankan arahan dan menggunakan kemampuan (negara) sendiri, karena sejauh ini kita merasa mampu mengatasi ini," ujar Tata saat dihubungi Republika melalui sambungan telepon, Kamis (10/9).

Tata menambahkan, sekitar 13 helikopter dengan tambahan empat air tractor akan membantu melakukan pemadaman kebakaran hutan. Pengoperasiannya menurut Tata, dibawah koordinasi langsung kementerian kehutanan dan lingkungan hidup. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah dikerahkan menurut Tata.

Seperti dilansir laman Channel News Asia, pada Kamis (10/9), Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) menyatakan tingkat kabut asap yang mencapai negara tersebut telah mencapai level tak sehat. Kondisi penuh kabut diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang hari.

NEA memperingatkan, orangtua, wanita hamil dan anak-anak di Singapura meminimalkan kegiatan fisik di luar ruangan. NEA menambahkan anggota masyarakat yang merasa tak sehat juga dianjurkan segera mencari pengobatan medis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement