REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Akhir pekan ini, langit Surabaya akan kembali meriah dengan atraksi aneka rupa layang-layang. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melalui Dinas Budaya dan Pariwisata Surabaya, serta menggandeng Persatuan Layang-Layang Surabaya ( Perlabaya ), akan kembali menggelar Festival Layang-Layang Surabaya ke-18 pada hari sabtu dan Ahad, 12-13 September 2015.
Berlokasi di Area Terbuka Side Area Long Beach Selatan Pakuwon City Surabaya, festival akan diikuti 36 partisipan yang datang dari 17 daerah di Indonesia, serta dan 20 partisipan dari 5 negara luar, yakni Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Macau dan Swedia. Mereka akan bertarung memperebutkan hadiah senilai 44 juta rupiah.
Kepala Bidang Rekreasi Hiburan Umum Dinas Pariwisata Kota Surabaya Fauzie M Yos menyampaikan, pada hari pertama, para penonton akan disuguhkan dengan lomba layang-layang dua dan tiga dimensi, layang-layang kereta naga, layang-layang rokkaku challange, serta pertunjukan layang-layang dari luar negeri.
Sementara pda hari kedua, Fauzie melanjutkan, selain perlombaan, acara juga akan diisi pelatihan membuat layang-layang untuk pelajar sekolah menengan atas, bazar layang-layang, suguhan kuliner, serta demo kegiatan dirgantara Angkatan Laut berupa aeromodelling dan paramotor.
“Jika tahun kemarin pelatihan diikuti oleh siswa sekolah dasar, maka pelatihan kali ini akan diikuti oleh pelajar sekolah menengah atas. Nantinya mereka akan diberikan pelatihan membuat layang-layang dengan bentuk tiga dimensi,” kata Fauzi.
Pada hari kedua, menurut Fauzi, festival juga akan dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Wali Kota, menurut Fauzi, dijadwalkan ikut menerbangkan layang-layang sebagai seremoni dibukanya festival ini.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati menjelaskan, festival tersebut bukan semata-mata tentang hadiah, namun tujuan dari acara ini adalah melestarikan budaya permainan layang-layang yang ada di masyarakat.
“Gelaran kali ini adalah demi meningkatkan apresiasi masyarakat tentang kebudayaan, khususnya layang-layang. Sekarang susah menemui masyarakat yang bermain layang-layang di sore hari. Selain itu, nantinya di acara ini masyarakat akan diberikan pengetahuan tentang membuat layang-layang,” kata Wiwiek. Andi Nurroni