Jumat 11 Sep 2015 12:04 WIB

Pertamina-Adaro Galang Aliansi Strategis demi Ketahanan Energi Nasional

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan), Dirut PT Pertamina Dwi Soetjipto (kanan) dan Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir (kiri) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama strategis di Keme
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan), Dirut PT Pertamina Dwi Soetjipto (kanan) dan Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir (kiri) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama strategis di Keme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Pertamina (Persero) dan PT. Adaro Energy Tbk menandatangani kesepakatan aliansi strategis untuk layanan pasokan dan optimalisasi infrastruktur BBM milik Adaro Energy Group yang sejalan dengan upaya peningkatan ketahanan energi nasional.

Penandatangan perjanjian kerjasama strategis yang pertama di bidang infrastuktur, transportasi, dan pemenuhan kebutuhan BBM (Biosolar) ini dilakukan oleh Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang dengan Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldy Thohir, Jumat (11/9).

Bambang mengatakan, kesepakatan kerjasama ini meliputi dua hal, yang pertama ialah kerjasama fuel supply agreement (FSA) dengan PT. Adaro Indonesia yang merupakan anak perusahaan Adaro Energy dalam hal kerjasama pemenuhan kebutuhan BBM Biosolar untuk kegiatan Adaro Energy dan afiliasinya.

"Volume jual beli BBM sesuai yang disepakati sekitar 400 ribu hingga 550 ribu KL per tahun," ujarnya usai penandatanganan kerjasama di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (11/9).