REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- DPD Golkar DKI Jakarta menyesalkan pernyataan Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Zainuddin, yang menyebut sejumlah nama tokoh internal Golkar yang layak memimpin Jakarta. Pernyataan tersebut dinilai bisa meruntuhkan citra Golkar di mata pemilih.
“Apa yang dilakukan oding (Zainuddin) adalah cara-cara lama dan primitif dalam politik, yaitu jualan kandidat. Tujuan politiknya adalah untuk mencari sensasi di waktu yang sesungguhnya tidak tepat, pada saat bersamaan merugikan partai,” ujar Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Agus Zakaria, Sabtu (12/9).
Apalagi, lanjut Agus, simpati rakyat pada Golkar di DKI Jakarta sekarang sedang kurang baik. Pada pileg 2014 lalu, Golkar hanya meraih peringkat tujuh, dengan perolehan 9 kursi dari 106 kursi DPRD. Terendah dalam sejarah. “Harusnya Oding memikirkan bagaimana mendekatkan Golkar pada rakyat dan pemilih Jakarta,” kata Agus.
Lebih lanjut dijelaskannya, Pilgub DKI menjadi momentum bagus untuk mendekatkan Golkar dengan Rakyat. Dengarkan suara rakyat Jakarta tentang siapa yang pantas memimpin Jakarta.
“Kalau jauh-jauh hari sudah ngomong siapa yang akan diusung, apalagi asal sebut nama tanpa basis survey, maka Golkar akan makin ditertawakan oleh pemilih Jakarta. Oding harus lebih cerdas menyerap aspirasi rakyat,” tegas Agus
Sebelumnya, sejumlah media memberitakan bahwa Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Zainuddin, menyebut sejumlah nama yang bisa menjadi pesaing Basuki Tjahja Purnama pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Sejumlah nama itu adalah anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya; Ketua Komisi III DPR RI Azis Syamsuddin; dan Sekjen partai dari kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham.
"Ada tiga nama yang cukup berpotensi diusung, yaitu Tantowi Yahya, Azis Syamsuddin, dan Idrus Marham. Saya pikir ketiganya pantas. Mereka generasi muda, cerdas, track record-nya juga bagus," kata Zainuddin.