Sabtu 12 Sep 2015 20:51 WIB

Krisis Imigran, MSF Kirim Surat Terbuka untuk Pemimpin Eropa

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Ribuan imigran melintasi Jembatan Elizabeth di atas Sungai Danube dalam perjalanan menuju Austria dari stasiun kereta Keleti di Budapest, Hungaria, Sabtu (5/9).
Foto: AP
Ribuan imigran melintasi Jembatan Elizabeth di atas Sungai Danube dalam perjalanan menuju Austria dari stasiun kereta Keleti di Budapest, Hungaria, Sabtu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Krisis imigran yang melanda kian memburuk dengan aksi sejumlah negara Eropa yang menutup perbatasannya.

Menghadapi hal ini, organisasi kemanusiaan medis internasional Medecins Sans Frontieres (MSF) atau Dokter Lintas Batas mengirimkan surat terbuka kepada para pemimpin Eropa.

Melalui surat elektronik yang dikirim MSF kepada Republika, Sabtu (12/9), MSF menyatakan akan mengirim surat terbuka kepada para pemimpin Eropa terkait krisis imigran dan sikap Eropa. Surat dikirim di tengah rencana pertemuan Dewan Hukum dan Hubungan Dalam Negeri Uni Eropa di Brussels pada 14 September mendatang.

Surat terbuka tersebut yang dikeluarkan pada Jumat (11/9), mendesak para pemimpin negara-negara Eropa untuk menyediakan perjalanan yang aman dan legal bagi pengungsi untuk mencapai Eropa. Surat akan dikirim ke masing-masing negara Eropa terkait.

Presiden MSF Joanne Liu mengatakan, berbagai langkah yang ditempuh sejumlah negara Eropa telah memperburuk situasi. "Pagar (perbatasan) dan pemaksaan (pemeriksaan) sidik jari hanya akan mendorong orang mencari rute yang lebih bahaya," ujar Liu.

Liu mendesak Uni Eropa segera mengakhiri kebijakan-kebijakan yang tak dapat diterima bagi para pengungsi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement