REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Korban tewas ledakan tabung gas di sebuah restoran di Kota Petlawad, Madhya Pradesh, India, Sabtu (12/9) pagi, meningkat menjadi 89 orang. Informasi itu telah diperbarui oleh pihak berwenang di distrik Jhabua, tempat Petlawad berada.
"Petugas penyelamat telah berhasil mengevakuasi 89 jenazah dari reruntuhan puing bangunan," kata Mewa Lal Gond, inspektur polisi setempat.
Polisi menyebutkan, ledakan sebuah tabung gas yang digunakan untuk memasak memicu ledakan kedua detonator tambang yang disimpan secara ilegal di dekat lokasi. Restoran itu diketahui terletak di sebelah terminal bus utama Petlawad, yang dipenuhi warga yang sedang beraktivitas.
Saat ini, sejumlah dokter di rumah sakit pemerintah di kota kabupaten terdekat dari Jhabua tengah mengautopsi 60 korban. Jenazah-jenazah itu kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.
Sekitar 100 orang lain yang luka-luka akibat ledakan telah dibawa ke rumah sakit. Warga telah dievakuasi dari beberapa bangunan yang berdekatan dan yang rusak karena ledakan.
Salah seorang korban tewas, Rajendra Kashawa, adalah seorang kontraktor lokal yang telah diberikan izin untuk membeli detonator untuk bisnis penggalian sumur. Sayangnya, detonator disimpan secara ilegal di sebuah ruangan yang bersebelahan dengan restoran.
Bahan peledak tersebut juga digunakan oleh para penambang untuk operasi peledakan tambang. Ada beberapa tambang mangan dan bauksit di Kabupaten Jhabua, dan banyak pekerja tambang bekerja di Petlawad, yang terletak sekitar 950 kilometer dari New Delhi tersebut.