REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemkot Yogyakarta melalui Panti Wreda Budhi Dharma akan melakukan jemput bola untuk penanganan lanjut usia (lansia) khususnya warga yang tidak mampu.
Kepala UPT Panti Wreda Budhi Darma Yogyakarta, Heri Supriyanto mengatakan, pihaknya akan mendatangi lansia dari keluarga tidak mampu di rumahnya. "Kita melakukan pelayanan di rumah, untuk sementara kita sasar wilayah dekat panti," ujarnya, Ahad (13/9).
Layanan yang akan diberikan berupa pemeriksaan kesehatan dan pendampingan bagi lansia tersebut. Layanan jemput bola ini dilakukan bersama Dinas Sosial Kota Yogyakarta. Layanan ini diharappkan bisa dilakukan akhir tahun ini.
Menurut Heri, jumlah lansia kurang mampu namun enggan tinggal dan menetap di panti wreda diindikasikan cukup banyak. Dia mencontohkan, di tiga Rukun Warga (RW) yang ada di sekitar pantinya saja di Giwangan, Umbulharjo sudah terdapat 60 orang. Padahal ada ratusan RW yang tersebar di Kota Yogyakarta.
Meski demikian, pihaknya tidak bisa memaksa bagi warga lansia untuk menetap di panti wreda. Apalagi jika masih ada keluarga atau kerabat dekat yang mampu memberikan pengasuhan.
"Ada juga anggapan di masyarakat jika tinggal di panti itu kesannya tersisihkan. Tapi kami juga selektif untuk menampung lansia yang bisa masuk kesini," katanya.
Total daya tampung Panti Wreda Budhi Darma sendiri mencapai 60 warga. Hingga kini terisi 52 orang yang terdiri dari 34 perempuan dan 18 laki-laki. Seluruhnya berusia di atas 60 tahun dan berasal dari keluarga tidak mampu. Sebagian besar bahkan merupakan lansia terlantar yang hidupnya tergantung dari belas kasihan tetangga.