Ahad 13 Sep 2015 11:59 WIB

Pemerintah Undang Negara Eropa Garap Kereta Api Kecepatan Sedang

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Staf Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi
Ketua Staf Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan proyek kereta api cepat dinilai belum memungkinkan dilakukan di Indonesia. Pemerintah pun menilai pembangunan kereta api dengan kecepatan menengah lebih mungkin dilakukan.

Ketua Staf Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi, mengatakan pemerintah Jepang dan Cina masih tertarik untuk mengikuti tender dalam pengerjaan proyek kereta api kecepatan menengah. Kendati demikian, pemerintah juga akan mengundang negara asal Eropa untuk bergabung dalam tender ini.

"Iya mereka masih minat, ‎kita juga tender seluruh dunia. Kita juga tak mau kalau Jepang dan Cina saja, kita mau Eropa juga ikut," jelas Sofjan.

Ia melanjutkan, negara Eropa seperti Prancis dan Jerman juga akan diundang untuk bersaing menggarap proyek ini. Sofjan mengatakan, sebelum pemerintah membuka tender pembangunan proyek ini, kementerian perhubungan akan melakukan uji kelayakan.