REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kondisi dan situasi bangsa dan negara Indonesia saat ini sangat terpuruk dalam berbagai aspek kehidupan. Pemerintah dinilai tidak akan sanggup untuk menyelesaikan semua persoakan umat ini.
"Hanya pertolongan dan uluran tangan Allah SWT yang dapat menyelesaikan krisis bangsa yang sangat berat ini,” kata Rektor Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor Dr H Ending Bahrudin.
Ending mengemukakan hal tersebut saat membuka road show Gerakan Menyayanyi Alquran (Gema) bertajuk “Jadilah Keluarga Penghafal Alquran” di aula Kampus UIKA Bogor, Ahad (13/9). Kegiatan tersebut merupakan kerja sama Qur’anic Intelegence Center (QIC)-Gunder School Bogor Jawa Barat dan UIKA Bogor.
Menurut Ending, untuk mendapatkan pertolongan Allah dalam mengatasi krisis ini salah satu caranya kembali ke ajaran Al-Quran. “Terapkan al-Quran dalam setiap sendi kehidupan kita,” tutur Ending.
Road show tersebut dihadiri sekitar 1.000 orang, baik anak-anak, remaja, hingga orang tua. Di antara tokoh yang hadir adalah mantan Menteri Kehutanan MS Kaban dan Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI yang juga Ketua Umum Yayasan Perguruan Al-Iman Afrizal Sinaro.
Presiden Direktur Qur’anic Intelegence Center (QIC) International Dodi Syihab mengatakan pesan yang ingin disampaikan pada acara tersebut adalah mengajak setiap orang untuk kembali ke Alquran. “Marilah kita berbicara, bertindak, dan berpola pikir Alquran,” papar Dodi.
Dodi memberikan resep hidup berdasarkan Alquran yang disebutnya “7even Self”, yakni rendah hati (QS 8: 26), sabar (QS 8: 46), cerdas (QS 8: 10), produktif (QS 8: 65-66), menyayangi (QS 8: 75), hobi memberi (QS 8: 60), dan akhlaqul karimah (QS 8: 24).