REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Polemik seputar kampanye Donald Trump tidak cuma riuh di Indonesia. Di negara asalnya, kampanye Donald Trump juga membuat sejumlah musisi kesal. Salah satunya vokalis R.E.M., Michael Stipe.
Musik kerap dimainkan dalam kampanye-kampanye politik di Amerika, tapi kadang-kadang para seniman tidak terlalu senang lagunya diasosiasikan dengan politisi.
Pada hari Rabu, band rock alternatif R.E.M. menyatakan kemarahannya karena lagunya yang dibuat pada tahun 1987, It’s The End of the World as We Know it (And I Feel Fine) dimainkan saat bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump menaiki panggung dalam pawai "Hentikan Kesepakatan dengan Iran" di luar gedung parlemen AS.
Tokoh konservatif lainnya, termasuk bakal calon dari Partai Republik lainnya Ted Cruz, juga hadir di acara tersebut.
Vokalis R.E.M. Michael Stipe mengeluarkan jawaban keras, melalui Twitter basis Mike Mills. "Jangan gunakan musik kami atau suara saya untuk sandiwara kampanye tolol Anda," ujarnya.
Band itu kemudian mengeluarkan pernyataan resmi.
"Kami tidak memberikan wewenang atau membenarkan musik kami digunakan di acara politik, dan meminta para kandidat berhenti melakukan hal ini, namun kami ingin mengingatkan ada hal yang lebih penting yang dipertaruhkan," kata R.E.M.
"Media dan warga Amerika yang memilih harus memperhatikan hal yang lebih penting dan tidak membiarkan politisi mengalihkan perhatian kita dari masalah-masalah penting yang kita hadapi dan kampanye yang sedang berlangsung."