REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar merasa lega penyelenggaraan Festival Film Bandung (FFB) ke-28 berjalan dengan cukup baik. Deddy menilai semakin banyak festival film yang diselenggarakan di berbagai kota akan semakin mendorong pertumbuhan industri perfilman di Indonesia.
"Festival film seperti ini, kalau bisa, banyak diselenggarakan di berbagai kota," ungkap Deddy usai menutup FFB ke-28 di Monpera pada Ahad (13/9) dini hari.
Deddy mengatakan salah satu tujuan diselenggarakannya sebuah festival film memang untuk memberikan penghargaan bagi insan perfilman berprestasi di Indonesia. Akan tetapi, lebih dari itu, festival film memiliki nilai edukasi yang memberikan informasi kepada masyarakat terkait film-film yang berkualitas.
Ketika masyarakat sudah mendapatkan berbagai informasi mengenai film-film berkualitas, Deddy mengatakan masyarakat akan terdorong untuk terus memberikan apresiasi kepada film berkualitas. Deddy menambahkan, terus bertumbuhnya apresiasi terhadap film berkualitas akan mendorong para insan perfilman di Indonesia untuk memproduksi lebih banyak lagi film yang berkualitas bagi masyarakat.
"Sehingga lama-lama film Indonesia yang bagus mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Semakin banyak penontonnya," tambah Deddy.
Ketika penonton film karya anak bangsa semakin banyak, maka lambat-laun akan semakin banyak film Indonesia yang diproduksi dengan bujet yang tinggi dan teknologi yang lebih canggih. Sehingga, lanjut Deddy, kualitas film yang dihasilkan akan terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Terkait penyelenggaraan FFB ke-28, Deddy mengaku cukup puas. Semua aspek dalam penyelenggaraan FFB ke-28, tambah Deddy, berjalan tanpa ada hambatan yang berarti. Deddy juga bersyukur karena FFB ke-28 mendapatkan sambutan hangat, khususnya dari warga Kota Bandung.
"Sampai masyarakat pun berdiri 4 jam, tak bergerak. artinya yang dilihat di tontontan tadi menarik," jelas Deddy.
Produser Mahaka Pictures, Celerina Judisari, mengungkapkan rasa syukur karena film 2014: Siapa Di Atas Presiden mendapat apresiasi yang baik dalam FFB ke-28 dengan masuk ke dalam beberapa nominasi penghargaan. Celerina mengatakan bukan hal mudah untuk menampilkan satu tema yang tidak biasa untuk masyarakat dengan mengedepankan visi ke depan.
"Saya sebagai produser terharu, karena film yang tidak biasa ini bisa masuk FFB yang tanpa kita mendaftarkan. Om Ray (Ray Sahetapi) sangat luar biasa," ujar Celerina usai mewakili Ray Sahetapi menerima penghargaan kategori Pemeran Pembantu Pria Terpuji melalui film 2014: Siapa Di Atas Presiden.
Berikut ini ialah seluruh insan perfilman yang mendapatkan penghargaan dalam Festival Film Bandung (FFB) ke-28.
*Kategori Film
Film Terpuji:
Guru Besar Tjokroaminoto
Pemeran Pria Terpuji:
Deddy Sutomo (Mencari Hilal)
Vino G Bastian (Toba Dreams)
Pemeran Wanita Terpuji:
Laudya Cynthia Bella (Surga Yang Tak Dirindukan)
Pemeran Pembantu Pria Terpuji:
Ray sahetapi (2014: Siapa Di Atas Presiden)
Pemeran Pembantu Wanita Terpuji:
Raline Shah (Surga Yang Tak Dirindukan)
Prisia Nasution (Comic 8: Casino Kings Part I)
Sutradara Terpuji:
Benni Setiawan (Toba Dreams)
Penulis Skenario Terpuji:
Jenni Susuf (Filosofi Kopi The Movie)
Penata Editing Terpuji:
Sastha Sunu dan Kelvin Nugroho (Supernova)
Penata Eamera Terpuji:
Ipung Rachmat Syaiful (Guru Besar Tjokroaminoto)
Penata Artistik Terpuji:
Allan Sebastian (Guru Besar Tjokroaminoto)
Penata musik Terpuji:
Andhika Triyadi (Api Dan Air)
Erwin Gutawa (Pendekar Tongkat Emas)
*Kategori Film Televisi
Film Televisi Terpuji:
Ibu Een Guru Qolbu
Pemeran Pria Terpuji:
Agus kuncoro (Ibu, Ibu Dan Ibu)
Pemeran Wanita Terpuji:
Widy Dwinanda (Ibu Een Guru Qolbu)
Sutradara Terpuji:
Denny Pusung (Jam Tangan Untuk Ibu)
Penulis Skenario Terpuji:
Nadjib Kertapati Z (Ibu Een Guru Qolbu)
*Kategori Serial TV
Serial TV Terpuji:
Preman Pensiun
Pemeran Pria Terpuji:
Mat Drajat (Preman Pensiun)
Pemeran Wanita Terpuji:
Shireen Sunkar (Di Bawah Lindungan Abah)
*Lifetime Achievement:
Widyawati Dan Didi Petet.