Ahad 13 Sep 2015 22:07 WIB

Puslabfor Polri Masih Lakukan Uji Proyektil Penembakan Kantor ESDM

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Petugas Pusat Laboratorium Forensik usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Gedung Kementerian ESDM di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (11/9).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas Pusat Laboratorium Forensik usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Gedung Kementerian ESDM di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (11/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalisrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (10/9) siang ditembak oleh orang tidak dikenal.

Seperti diketahui, peluru mengenai ruangan staf khusus Kementerian ESDM, Widhyawan Prawinata. Polda Metro Jaya sedang menangani kasus tersebut. Sementara Puslabfor Mabes Polri sedang menguji proyektil yang ditemukan.

"Belum keluar, besok saya tanyakan lagi ke Puslabfor," ujar Kabagpenum Polri Kombes Suharsono, saat dihubungi Republika, Ahad (13/9).

Menurutnya, tim Puslabfor masih bekerja meneliti proyektil tersebut. Suharsono tidak dapat memastikan kapan hasil uji proyektil tersebut didapatkan.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti meminta kepada semua pihak untuk bekerjasama guna mengungkap pelaku penembakan. Hal tersebut agar kasus tersebut bisa terungkap hingga aktor intelektualnya.

"Kalau ESDM tidak transparan, susah," ujar Badrodin, saat dihubungi Republika, Ahad (13/9).

Sebab itu, pria kelahiran Jember, Jawa Timur itu mengharapkan ESDM transparan dalam pemeriksaan. Misalnya, apakah dalam kebijakan di ESDM terdapat permasalahan atau persaingan.

Dari keterangan tersebut, lanjutnya, baru akan diketahui siap pelaku penembakan. Selain itu, motif penembakannya pun dapat diketahui.

Kendati demikian, Badrodin tidak akan mengeluarkan perintah khusus terhadap Polda Metrojaya yang menangani kasus tersebut agar mengusut hingga aktor intelektualnya. Menurut Badrodin, Polda Metrojaya sudah memahami sendiri apa yang harus dilakukan.

Mantan Kapolda Jawa Timur tersebut mengaku belum mengetahui secara pasti terkait perkembangan penyelidikan kasus tersebut karena belum menerima laporan. Menurutnya, Polda Metrojaya masih proses penyelidikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement