REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PSMS Medan menjuarai Piala Kemerdekaan 2015 setelah dalam partai final menang 2-1 melawan Persinga Ngawi di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Ahad (13/9) malam. Hebatnya, PSMS berhasil membalikkan keadaan setelah tertinggal dan kehilangan satu pemain untuk menang lewat gol pada injury time laga.
Gol-gol kemenangan tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut dicetak oleh Aldino menit ke-61 dan Legimin Raharjo menit ke-91. Sedangkan gol tunggal Persinga Ngawi dicetak Jefri Kurniawan menit ke-26.
"Ini sangat luar biasa dan pemain kami menunjukkan bahwa mereka bisa. Hasil yang sangat kami syukuri," ujar pelatih PSMS Medan Suharto kepada wartawan usai pertandingan.
Pada pertandingan yang disaksikan sekitar 5.000 pasang mata tersebut, PSMS Medan terpaksa bermain dengan 10 pemain setelah Asrul mendapat dua kartu kuning, masing-masing menit kedua dan ke-37 karena melanggar terlalu keras.
Hingga jeda pertandingan, Persinga Ngawi sebenarnya unggul terlebih dahulu setelah Jefry Kurniawan berhasil memperdayai kiper PSMS Medan Guntur Pranata memanfaatkan kemelut di muka gawang.
Suharto mengganti Tambu Dibty dengan Aldino pada menit ke-54 untuk memperkuat serangan timnya dalam kondisi kekurangan satu pemain.
Baru tujuh menit di lapangan, pemain bernomor punggung 19 itu membuktikan kualitasnya dengan mencetak gol melalui sundulan kepala memanfaatkan tendangan bebas Legimin Raharjo menit ke-61.
Sisa waktu setengah jam, kedua tim bergantian menyerang dan berupaya mencuri gol, namun hingga waktu normal 90 menit skor tidak berubah.
Injury satu menit diberikan wasit tidak disia-siakan oleh pemain PSMS Medan, dan terbukti kapten tim Legimin Raharjo berhasil melakukan tandukan memanfaatkan tendangan bebas Guntur dari sisi kiri pertahanan Persinga.
Gol pemain gaek yang malang-melintang di sejumlah klub maupun tim nasional tersebut sekaligus mengantarkan PSMS Medan merajai Piala Kemerdekaan yang kali pertama digelar Tim Transisi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut.
Ketua Tim Transisi Bibit Samad Riyanto berkesempatan memberikan medali emas bagi pemain dan ofisial PSMS Medan. PSMS Medan juga berhak membawa pulang piala serta uang Rp1,5 miliar, kemudian Persinga Ngawi sebagai runner up berhak atas Rp1 miliar.
Bagi Persinga Ngawi, prestasi berada di peringkat kedua adalah kali ketiga beruntun, yakni saat berada di Divisi II ke Divisi I, berikutnya Divisi I ke Divisi Utama, serta terakhir di turnamen Piala Kemerdekaan 2015.