REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan relawan Dompet Dhuafa menggelar aksi long march Ahad (13/9) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta. Aksi yang berlangsung selama dua jam tersebut digelar untuk menyerukan semangat berkurban.
Yuli Pujihardi, Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa saat mengikuti aksi long march menuturkan, berkurban merupakan simbol pengorbanan seorang hamba yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam momen Hari Raya Idul Adha, umat Muslim yang memiliki rezeki berkecukupan disunahkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai tanda bersyukur dan berbagi antar umat manusia.
"Ini bukan aksi biasa. Lewat Aksi ini kita berusaha mengajak masyarakat untuk tumbuh bersama menanamkan nilai-nilai cinta berkurban melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa," ungkapnya menjelaskan.
Yuli mengatakan, long march ini sebagai ajang untuk Dompet Dhuafa lebih menggaungkan nilai-nilai kepedulian terhadap kaum dhuafa.
Dengan mengusung tema Andai Ini Kurban Terakhirku, Yuli mengatakan pada gelaran kali ini, Dompet Dhuafa menargetkan sebanyak 22.000 hewan kurban siap didistribusikan ke wilayah yang menjadi sasaran program.
Melalui program THK, daging kurban dapat terdistribusi setidaknya ke 17 provinsi di seluruh Indonesia, di 182 kabupaten, 469 kecamatan, dan 1.166 desa kepada masyarakat yang kurang beruntung.
Daerah-daerah di Nusantara yang menjadi wilayah distribusi THK antara lain Langsa, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, NTT, dan kawasan Tolikara, Papua.
Sedangkan untuk luar negeri, tahun ini Dompet Dhuafa menyalurkan hewan kurban ke Mindanau, Filipina dan Gaza, Palestina. Yuli menuturkan, jenis hewan yang akan didistribusikan di Gaza adalah unta.
"THK menargetkan 22.000 hewan kurban dapat didistribusikan ke wilayah-wilayah pelosok, terbelakang, dan miskin yang ada di Tanah Air," kata Yuli menambahkan.