Senin 14 Sep 2015 07:40 WIB

Diduga Depresi, Pranoto Bunuh Ipar dan Bacok Istri-Mertua

Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Musyawir
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Seorang pria yang diduga mengalami depresi atau gangguan kejiwaan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur ditangkap polisi setelah membunuh kakak ipar serta melukai istri dan mertuanya sendiri.

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (12/9) itu kini ditangani jajaran Polres Tulungagung, dan pelaku dibawa ke psikiater RS Bhayangkara, Kediri, Ahad (13/9) guna dilakukan tes kejiwaan awal.

"Kasus ini sedang ditangani oleh jajaran reserse dan kriminal. Namun penetapan status (tersangka) masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan di RS Bhayangkara Kediri," terang Kasat Reskrim AKP Andria DP di Tulungagung.

Andria mengatakan, petugas masih mengumpulkan keterangan dari para saksi.

Berdasarkan keterangan sementara yang didapat, pelaku yang diidentifikasi bernama Pranoto (47), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Rejotangan itu mempunyai riwayat sakit jiwa dan pada 2007 sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Porong.

"Pelaku memang sempat dirawat di RSJ Porong namun telah dinyatakan sembuh, meski katanya masih sering marah-marah tanpa sebab yang jelas," terang Andria.

Tragedi pembunuhan oleh Pranoto terjadi pada Sabtu (12/9) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, bermula dari cekcok mulut antara pelaku dengan istrinya, Suparti (37).

Menurut hasil pemeriksaan keterangan saksi oleh polisi, pertengkaran itu berujung pada pembacokan oleh Pranoto terhadap istrinya, menggunakan sabit, yang sebelumnya digunakan untuk memotong kayu.

Aksi Pranoto sempat coba dilerai oleh ibu mertuanya Parijah (100), namun justru Parijah menjadi sasaran pembacokan berikutnya sehingga mengalami luka robek di kepala bagian belakang sebagaimana juga dialami Suparti.

Tak berselang lama, Sugianto (45), kakak iparnya yang mendengar teriakan minta tolong Suparti dan Parijah berusaha mencari sumber suara di dalam dapur rumah, namun justru ikut dibacok oleh pelaku.

Sugianto sempat mencoba lari menyelamatkan diri, namun terjatuh sehingga dikejar oleh Pranoto lalu dibantai hingga tewas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement