REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- berita duka dari krisis pengungsi di Eropa yang menyayat hati kembali terjadi. Kali ini datang dari sebuah pulau di Laut Aegea, Yunani.
Dilansir dari Arabnews, penjara pantai Yunani mengungkapkan sedikitnya 34 orang, yang di antaranya terdapat bayi dan anak-anak, tewas dalam tragedi tenggelamnya imigran di laut pada hari Ahad (14/9).
Korban terdiri dari sembilan orang dewas, empat bayi, dan 11 anak-anak yang terdiri dari enam anak laki-laki dan lima anak perempuan. Mereka tenggelam ketika berada di perahu kayu di lepas pulau Farmakonisi.
Delapan korban yang ditemukan oleh pasukan katak penjaga pantai, terlihat sedang berpegangan pada perahu yang mereka tumpangi. Total ada 68 orang yang berhasil diselamatkan dari laut. Sementara 29 pengungsi lain berhasil berenang ke tempat yang aman pada bagian pantai di pulau itu.
Penjaga pantai juga masih mencari empat anak yang hilang, setelah perahu lain terbalik di Samos, sebuah pulau miliki Yunani di lepas pantai Turki.
Kejadian ini menjadi tragedi lanjutan setelah kematian balita Suriah yang tubuhnya ditemukan tak bernyawa terdampar di pantai Turki pekan lalu. Aylan Kurdi nama bocah yang kini menjadi simbol dari penderitaan pengungsi yang melarikan diri dari perang.
Organisasi Internasional untuk Migrasi menerangkan, sepanjang tahun 2015 ada lebih dari 430 ribu imigran dan pengungsi telah menyeberangi Mediterania untuk menuju Eropa. Tercatat ada 2.748 kematian atau hilang dalam perjalanan.