Senin 14 Sep 2015 11:30 WIB

Ini Penjelasan Resmi Setya Novanto Soal Pertemuan dengan Trump

Red: Bilal Ramadhan
Gambar Ketua DPR-RI Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR-RI Fadli Zon bersama Donald Trump di salah satu media sosial di Jakarta.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Gambar Ketua DPR-RI Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR-RI Fadli Zon bersama Donald Trump di salah satu media sosial di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Setya Novanto memberikan penjelasan resmi atas kunjungannya bersama rombongan di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat, dan sempat bertemu dengan pebisnis Donald Trump.

"Beberapa hari ini, pertemuan saya dengan Donald Trump di Washington DC telah menjadi perbincangan hangat di berbagai media massa dan media sosial. Aneka ragam tanggapan atas pertemuan tersebut," kata Novanto melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin (14/9).

Ia mengatakan sebagian pihak memandang pertemuan itu dari sisi etika, sementara sebagian lainnya memandang dari sisi fungsi, tugas, dan kewenangan DPR RI.

"Sebagaimana diketahui bersama, kunjungan saya beserta beberapa anggota DPR RI lainnya dalam rangka mengikuti agenda sidang 'The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union' (IPU) di New York, Amerika Serikat," kata dia.

Setelah agenda tersebut, dia mengaku bertemu dengan Donald Trump, figur yang dia kenal sejak lama.

Ia mengakui pertemuan tersebut di luar agenda. Oleh karena itu, menurut dia, pertemuan itu lebih bersifat spontan.

"Pertemuan sebagai teman biasa, yang kebetulan, yang bersangkutan juga merupakan salah satu pengusaha yang banyak terlibat dalam aktivitas investasi di Indonesia," katanya.

Ia menjelaskan pertemuan dengan Donald Trump berawal dari inisiasi Donald Trump yang menghubunginya untuk menyempatkan diri berkunjung ke gedung miliknya. Pertemuan tersebut berlangsung pada pukul 13.30 waktu setempat. Saat itu, agenda acara IPU sedang rehat hingga pukul 15.00 waktu setempat.

Saat itulah Novanto mengaku berkunjung ke gedung milik Donald Trump. Kala itu perbincangan dengan Donald Trump lebih banyak tentang investasi di Indonesia, suatu perbincangan yang menurut Novanto sangat penting.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement