Senin 14 Sep 2015 12:36 WIB
Munas PKS

Ketua Munas: PKS takkan Kembali ke Partai Konservatif

Rep: c05/ Red: Bilal Ramadhan
Partai Keadilan Sejahtera/PKS (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Partai Keadilan Sejahtera/PKS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Munas Keempat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suswono, menampik jika partainya akan kembali menjadi konservatif. Baginya mengembalikan citra PKS seperti dulu adalah sikap kembali ke jati diri.

"Jangan dianggap PKS akan menjadi partai yang konservatif. Saya tegaskan PKS ingin menjadi partai Islam yang modern namun berkarakter," ujarnya saat dihubungi Senin (14/9).

Dia menyatakan ada empat poin yang akan menjadi titik tekannya. Yang pertama adalah menjadi kontributor peradaban. Yang kedua adalah sebagai kontributor pelayanan bagi masyarakat. Yang ketiga adalah menjadi partai dengan tata kelola yang baik. Dan yang keempat adalah meneguhkan kembali lagi citra bersih peduli profesional.

Dia menyatakan tak menampik beberapa kasus yang hukum yang menyerang  kader PKS membuat image partainya terguncang. Maka dari itu pihaknya di munas menegaskan proses kembali ke jati diri. "Kami terus berproses dan mengevaluasi diri," tegasnya.

Munas ke-4 PKS akan diselenggarakan pada 14 dan 15 September 2015 di Depok dengan mengangkat tema “Berkhidmat untuk Rakyat”. Adapun pembukaan munas diawali dengan Pesta Rakyat yang menampilkan bazaar dan juga para pedagang kecil yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Cibubur, Ahad (13/9).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement