REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puslabfor Mabes Polri rampung menguji sementara proyektil dari peristiwa penembakan di Kantor Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (14/9). Peristiwa penembakan yang terjadi pada Kamis (10/9) siang cukup buat geger seisi ruangan dan lingkungan sekitar. Peluru mengenai ruangan staf khusus Kementerian ESDM, Widhyawan Prawinata.
Kabagpenum Polri, Kombes Suharsono menjelaskan, hasil sementara uji proyektil dari Puslabfor memastikan satu kaca jendela berlubang dengan ketebalan 3 milimeter (mm) akibat terkena peluru. "Disimpulkan pecahnya kaca dengan diameter 12 cm akibat anak peluru dari luar gedung area flyover Casablanca, persisnya jarak 35,830 meter" ujar Suharsono di Mabes Polri, Senin (14/9).
Proyektil, lanjutnya, berkaliber 9 mm dengan warna kuning keemasan. Sementara berat proyektil 8 gram dan panjang 18,02 mm. "Diperkirakan anak peluru ditembakkan melalui laras senjata berkaliber 9 mm," kata Suharsono menambahkan.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti meminta kepada semua pihak untuk bekerjasama guna mengungkap pelaku penembakan. Hal tersebut agar kasus tersebut bisa terungkap hingga aktor intelektualnya. “Kalau ESDM tidak transparan, susah,” ujar Badrodin, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (13/9).
Pria kelahiran Jember, Jawa Timur itu mengharapkan ESDM transparan dalam pemeriksaan. Misalnya, apakah dalam kebijakan di ESDM terdapat permasalahan atau persaingan. Dari keterangan tersebut, lanjutnya, baru akan diketahui siapa pelaku penembakan. Selain itu, motif penembakannya pun dapat diketahui.