REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Melangkah ke babak delapan besar turnamen Piala Presiden 2015, Sriwijaya FC bertekad meraih hasil terbaik. Melihat hasil undian yang berlangsung 11 September lalu, pelatih Sriwijaya FC Benny Dollo mengungkapkan rasa optimisnya.
Nada optimistis disampaikan setelah tahu, Titus Bonai dan kawan-kawan akan menghadapi Persebaya United pada babak delapan besar. “Sebelum drawing kami sudah siap melawan siapapun. Bertemu Persebaya sebuah keuntungan karena sebelumnya kami pernah bertemu,” kata Benny Dollo.
Pada turnamen pra musim Indonesia Super League (ISL) 2015 awal tahun lalu, Sriwijaya FC pernah bertemu Persebaya pada turnamen SCM Cup. Menurut pelatih yang akrab disapa Bendol, “Kami sudah saling bertemu dan rasanya kekuatan Persebaya saat ini tidak akan jauh berubah.
”Pada turnamen SCM di stadion H Agus Salim Padang pada Januari 2015, Sriwijaya FC dan Persebaya bermain imbang 1-1, dan dua gol tersebut lahir melalui titik penalti. Dari pengalaman pertandingan tersebut, Bendol cukup mengenal dan tahu kekuatan tim berjuluk Bajul Ijo tersebut.
Walau sudah tahu kekuatan Evan Dimas dan kawan-kawan, Bendol tetap memperingatkan anak-anak asuhan tetap harus waspada. “Kekuatan mereka merata dan banyak pemain bagus di sana seperti Dutra, Evan Dimas atau Pedro Javier,” kata Bendol.
Khusus Pedro pada laga terakhir Grup A melawan Persiba Balikpapan, pemain asing ini menunjukkan kualitasnya dengan mencetak empat gol ke gawang Persiba Balikpapan, dan memimpin top skor sementara Piala Presiden 2015 bersama Zulham Zamrun (Persib Bandung).
Mantan pelatih tim nasional Indonesia, menilai Pedro memiliki kualitas yang bagus, menurut empat gol yang dicetak Pedro juga akibat kelengahan pemain belakang Persiba. “Itu merupakan bahan evaluasi kami menghadapi Persebaya dan bagaimana cara mematikan pergerakannya,” kata Bendol.