Senin 14 Sep 2015 23:00 WIB

Sekolah Hafal Quran Mengakar di Chechnya

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
 Ribuan massa umat Islam Chechnya melakukan aksi unjuk rasa mengecam majalah satir Perancis Charlie Hebdo di ibukota Chechnya, Grozny, Senin (19/1).  (AP/Musa Sadulayev)
Ribuan massa umat Islam Chechnya melakukan aksi unjuk rasa mengecam majalah satir Perancis Charlie Hebdo di ibukota Chechnya, Grozny, Senin (19/1). (AP/Musa Sadulayev)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslim merupakan salah satu dari banyak komponen identitas etnik Chechnya yang sangat kuat. Kendati, kata Edward W Walker dari University of California, identitas tradisional juga telah berakar kuat di tengah masyarakat.

Itu pula, lanjut Walker berteori, yang membuat sufisme lebih mudah diterima di tengah masyarakat Chechnya. "Ketika tiba di Chechnya, Islam bertemu dengan keyakinan dan praktik ke agamaan tradisional. Ini dapat mem bantu menjelaskan mengapa Islam yang diadopsi orang-orang Chechen seba gian besar adalah sufisme."

Apabila pengikut Naqsabandiyah terkonsentrasi di timur Chechnya, gerakan Qadiriyah mendominasi di bagian barat Chechnya dan Ingushetia. Murid aktif tarekat ini diperkirakan se kitar 20 ribu di Chechnya. Selain per juangan kemerdekaan, sufisme juga mengembangkan budaya literasi di Kaukasus Utara. Tingkat buta huruf di kalangan Chechen dan Dagesthan adalah salah satu yang terendah di masa Kekaisaran Rusia pada awal abad ke-20.

Keluarga Kadyrov Republik Chechnya beribu kota di Grozny. Selepas Perang Chechnya II (1999-2000), negara ini diperintah Presiden Ahmad Kadyrov. Kadyrov, seperti kebanyakan Chechen, menganut Islam. Pada Mei 2004, ia dibunuh.

Tiga tahun kemudian, anaknya, Ramzan Kadyrov, menggantikannya sebagai Presiden Chechnya. Ramzan Kadyrov mendorong penerapan berbagai aspek hukum syariah. Islam diajarkan di semua sekolah. Ia memerintahkan wanita berjilbab di gedung publik dan sekolah.

Terlepas dari kontroversi pemerintahan Ramzan Kadyrov, ada beberapa aspek keislaman yang menguat di Chechnya. Sekolah Hafiz, sebuah seko ah khusus untuk menghafal Alquran dan studi Islam, bermunculan di Chechnya.

Kini tercatat ada lima sekolah serupa di Republik Chechnya. Anak laki-laki berusia 10 tahun ke atas mempelajari Alquran di sana selama tiga tahun.

Tercatat ada 700 masjid berdiri di Chech nya. Pada 2008, Kadyrov membangun Masjid Akh mad Kadyrov, salah satu masjid terbesar di Eropa., Dirancang untuk menampung 10 ribu jamaah, masjid itu berdiri di lokasi bekas markas Partai Komunis Soviet. Menaranya menjulang setinggi 200 kaki, mendominasi kaki langit Grozny.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement