REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban menempatkan ratusan polisi baru ke perbatasan selatan dengan Serbia, Senin (14/9). Penempatan ini bertujuan untuk mengatur jumlah pengungsi dan imigran yang mencoba masuk ke Uni Eropa.
"Anda akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki tipu daya, Anda akan bertemu dengan kemarahan dan agresi," kata Orban kepada polisi-polisi baru tersebut dalam upacara inagurasi.
Mereka menyeru angkatan baru kepolisian tersebut untuk menegakan hukum. Meski ia juga meminta mereka melakukannya dengan humanis. Pada Selasa, otoritas Hungaria akan mulai menerima permintaan proses suaka di perbatasan.
Mereka juga akan mengatur transportasi untuk imigran yang mengajukan suaka menggunakan bus ke kamp pengungsian. Imigran yang menolak bekerjasama akan tetap berada di perbatasan. Migran yang melintas perbatasan secara ilegal atau berusaha menghindari kepolisian akan ditangkap dan kemungkinan dipenjara.
"Peraturan baru yang mulai berlaku besok akan meningkatkan perlindungan di perbatasan Hungaria," kata Orban.
Di situs pemerintah, ada sebanyak 898 polisi baru yang diinagurasi dalam upacara Senin di alun-alun utama Budapest. Orban mengatakan skala migrasi baru membutuhkan petugas-petugas baru. Hal ini demi menjaga kedaulatan Hungaria dan tradisi masyarakat lokal.