Selasa 15 Sep 2015 08:00 WIB

Kapolri Sudah Antisipasi Secara Matang Pelaksanaan Pilkada Serentak

 Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (kedua kanan) bersama Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (kedua kanan) bersama Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan konflik dalam pelaksanaan pilkada serentak sudah diantisipasi secara matang, termasuk di daerah setempat.

"Walaupun ada tiga daerah di NTB yang dipetakan rawan, tapi tentu sudah diantisipasi dengan perencanaan yang matang, polisi sudah menyiapkan langkah-langkah tegas," katanya di sela peninjauan ke Mapolda NTB, Senin (14/9).

Menurut dia, jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan di tengah pelaksanaan Pilkada serentak yang puncaknya akan jatuh pada 9 Desember 2015 itu, maka pihaknya telah menyiapkan satuan khusus untuk mengendalikannya.

"Kalau misalnya nantinya terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, Polda telah menyiapkan satuannya untuk membantu di lapangan," ujarnya.

Untuk tiga daerah yang dimaksud rawan konflik di tengah pelaksanaan Pilkada serentak adalah Kabupaten Bima, Dompu, dan Kota Mataram. Saat disinggung gangguan dari aksi teror, Jenderal Badrodin menegaskan bahwa hal itu tidak ada.

"Ancaman terorisme itu tidak ada. Melainkan sudah ada yang menanganinya dari Densus 88/Antiteror disini," katanya.

Selain itu, Kapolri juga melihat seluruh kesiapan dari sarana dan prasarana (sarpras) yang dimiliki Polda NTB. "Untuk Sarpras Polda NTB pada prinsipnya memberdayakan apa yang sudah dimiliki. Iya, kalau pengadaannya sudah selesai, nanti kita akan melakukan pengecekan kembali. Jika ada yang kurang, kita akan penuhi," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement