REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan konflik dalam pelaksanaan pilkada serentak sudah diantisipasi secara matang, termasuk di daerah setempat.
"Walaupun ada tiga daerah di NTB yang dipetakan rawan, tapi tentu sudah diantisipasi dengan perencanaan yang matang, polisi sudah menyiapkan langkah-langkah tegas," katanya di sela peninjauan ke Mapolda NTB, Senin (14/9).
Menurut dia, jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan di tengah pelaksanaan Pilkada serentak yang puncaknya akan jatuh pada 9 Desember 2015 itu, maka pihaknya telah menyiapkan satuan khusus untuk mengendalikannya.
"Kalau misalnya nantinya terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, Polda telah menyiapkan satuannya untuk membantu di lapangan," ujarnya.
Untuk tiga daerah yang dimaksud rawan konflik di tengah pelaksanaan Pilkada serentak adalah Kabupaten Bima, Dompu, dan Kota Mataram. Saat disinggung gangguan dari aksi teror, Jenderal Badrodin menegaskan bahwa hal itu tidak ada.
"Ancaman terorisme itu tidak ada. Melainkan sudah ada yang menanganinya dari Densus 88/Antiteror disini," katanya.
Selain itu, Kapolri juga melihat seluruh kesiapan dari sarana dan prasarana (sarpras) yang dimiliki Polda NTB. "Untuk Sarpras Polda NTB pada prinsipnya memberdayakan apa yang sudah dimiliki. Iya, kalau pengadaannya sudah selesai, nanti kita akan melakukan pengecekan kembali. Jika ada yang kurang, kita akan penuhi," katanya.